Sarang Madu, Camilan Khas Desa Gancang Kabupaten Banyumas, Pj Bupati Hanung: Gurih Enak

- 17 November 2023, 13:36 WIB
/

BANJARNEGARAKU.COM - Meski namanya menyinggung lebah dan madu, sebenarnya camilan ini tidak memiliki keterkaitan langsung dengan sarang lebah atau madu. Sarang Madu adalah camilan khas yang berasal dari Desa Gancang, Kecamatan Gumelar, dan menjadi primadona di tengah masyarakat.

Produk unik ini terbuat dari olahan tepung ketan yang kemudian dibaluri dengan gula merah, menciptakan sentuhan rasa yang khas dan tekstur yang renyah di mulut. Cocok dijadikan sebagai teman minum kopi atau teh di saat santai, Sarang Madu membawa sensasi kenikmatan tersendiri bagi para penikmatnya.

Baca Juga: Trik Ampuh Agar Sandal Tidak Hilang Saat Jumatan

Carang Madu pertama kali dikenalkan pada tahun 1984 oleh Ibu Marinyo, seorang warga Desa Gancang. Saat ini, usaha pembuatan Sarang Madu dilanjutkan oleh putrinya, Indriyani, yang mewarisi keahlian dari sang ibu.

Meskipun telah berusia 46 tahun, Indriyani dengan penuh dedikasi melanjutkan tradisi keluarga dalam menciptakan kelezatan Sarang Madu.

"Sarang Madu bukanlah makanan yang berasal dari sarang lebah. Nama ini dipilih karena bentuknya yang tidak beraturan seperti sarang burung, dan ditambah dengan larutan gula yang kering yang mengental sehingga memberikan warna seperti madu," jelas Indriyani dengan penuh semangat.

Pj Bupati Banyumas saat mencicipi sarang madu
Pj Bupati Banyumas saat mencicipi sarang madu

Baca Juga: Tipe-tipe Masjid Favorit Warga Banjarnegara untuk Sholat Jumat

Pj Bupati Banyumas, Hanung Cahyo Saputro, turut merasakan kelezatan Sarang Madu saat melakukan kunjungan kerja ke Wilayah Kecamatan Gumelar pada Kamis sore, 16 November 2023.

Beliau mengungkapkan bahwa Sarang Madu telah menjadi hidangan wajib dalam setiap hajatan di Desa Gancang. Bagi sebagian besar warga, sebuah perayaan tidak lengkap tanpa kehadiran kudapan lezat ini.

Pj Bupati Hanung juga memberikan apresiasi terhadap keunikan rasa Sarang Madu. "Gurih... enak," ujarnya setelah mencicipi kudapan tersebut yang memiliki gulanya.

Bahkan, beliau mencoba varian Sarang Madu tanpa gula dan menyatakan, "Nah... ini lebih enak lebih renyah."

Dalam kunjungannya, Pj Bupati Hanung memberikan beberapa tips kepada pembuat Sarang Madu agar produk ini dapat terus berkembang.

Saran tersebut mencakup aspek "packaging" yang menarik dan modern, penambahan berbagai rasa, serta topping sesuai dengan selera anak-anak saat ini. Beliau juga menekankan pentingnya memiliki informasi yang luas untuk memahami pasar dan tren konsumen.

Proses pembuatan sarang madu
Proses pembuatan sarang madu

Baca Juga: Pentingnya Sarapan Pagi, 300 Siswa SMP Muhammadiyah 1 Gombong Lakukan Ini...

Meski Sarang Madu kini dijual dengan harga Rp 4 ribu per buah, Indriyani menjelaskan bahwa harga ini mencerminkan proses rumit dan waktu yang dibutuhkan dalam pembuatannya.

Proses pembuatan yang melibatkan penumbukan ketan dan penggorengan dua kali membuat kudapan ini memiliki nilai jual yang tinggi.

Meski demikian, di musim hajatan, pihak pembuat Sarang Madu seringkali kewalahan menerima pesanan karena tingginya permintaan dari masyarakat setempat.***

Editor: Dimas D. Pradikta

Sumber: Prokopim Banyumas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah