Ketika Anak Dipukul Temannya, Bagaimana Orang Tua Menyikapinya?

27 Maret 2022, 20:34 WIB
Ilustrasi anak anak - Ketika Anak Dipukul Temannya, Bagaimana Orang Tua Menyikapinya? /Pixabay/Hai Baron/

BANJARNEGARAKU - Sebagai orang tua, seringkali kita merasa kesal namun juga dilema ketika melihat sang buah hati diusik atau bahkan dipukul oleh temannya.

Ketika melihat anak dipukul temannya, sebagai orang tua tak jarang kita akan berpikir untuk memberikan pilihan, antara balas memukul atau diam saja lalu pergi. Padahal secara psikologis, dua pilihan tersebut akan membawa dampak negatif bagi anak.

Jika kita sebagai orang tua meminta untuk diam saja ketika anak dipukul temannya, sama saja kita menganjurkan untuk menerima perilaku kasar dan membenarkan kekerasan pada dirinya.

Baca Juga: Kunci Jawaban dan Pembahasan Soal PJOK kelas 5 SD MI, Langkah Samping Senam Irama Halaman 157  

Di kemudian hari, anak akan menganggap kekerasan pada dirinya adalah hal yang wajar atau anak akan merasa kalau dirinya memang layak untuk diperlakukan demikian. Ia akan tumbuh dengan terbiasa memendam marah dan emosinya demi menyenangkan orang lain.

Namun, jika kita memintanya untuk balas memukul, sama saja kita mengajarkan anak untuk memakai kekerasan dalam menyelesaikan masalah. Kondisi ini bisa saja berlangsung hingga anak dewasa.

Lalu, apa yang sebaiknya kita sebagai orang tua lakukan ketika melihat anak dipukul temannya?

Baca Juga: Keunikan Papua atau Tanah Mutiara Hitam, Kunci Jawaban Kelas 4 SD MI Tema 8 Halaman 111

Berikut penjelasan dari psikolog anak, Ratih Zulhaqqi dilansir dari laman Instagram @duniaparentingdotid.

Ketika anak dipukul temannya cara yang tepat menyikapinya adalah:

1. Ajarkan anak untuk memaafkan

Mengajari untuk memaafkan adalah penting agar buah hati tumbuh tanpa rasa dendam di hatinya.

Tahapan ini tidaklah mudah, karena belum tentu si kecil langsung memaafkan temannya.

Namun tahapan ini merupakan hal yang sangat penting sehingga perlu dikenalkan kepada anak sedini mungkin.

Baca Juga: Memperingati Hari Ginjal Sedunia, dengan Donasi Masker untuk Sesama

2. Melatih anak mengendalikan emosinya

Mudah marah dan sering menangis bisa menjadi hal yang umum terjadi pada anak-anak.

Namun, pada usia dimana anak mulai belajar bersosialisasi, penting bagi orang tua untuk melatih anak mengendalikan emosinya.

Contoh sederhananya adalah mengajarkan anak untuk tidak selalu merasa bersalah, kecewa atau sedih terhadap apa yang dilakukan temannya sendiri.

Meskipun demikian, orang tua juga harus membantu anak untuk dapat mengeksresikan segala jenis emosi negatifnya ini dengan cara yang benar, misalnya dengan bercerita kepada orang tua.

Baca Juga: Lisa Blackpink Trending di Twitter, Ada Apakah Gerangan

3. Melatih anak menceritakan kejadian buruk yang sedang dialaminya

Hal ini penting dan perlu sekali untuk segera menanggapinya. Misalnya dengan memberikan pertanyaan seperti, "Bagaimana cara mengatasinya?"

Dengan demikian, orang tua juga melatih anak untuk dapat menyelesaikan masalahnya sendiri.

4. Arahkan anak untuk segera melaporkan dan memberi bantuan

Beritahukan kepada anak untuk segera melaporkan kejadian buruk kepada orang tua yang bertanggung jawab di tempat kejadian.

Baca Juga: Self Healing, Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental dan Bagaimana Cara Melakukannya

Misal melapor kepada guru apabila kejadiannya di sekolah.

Namun apabila kejadiannya diluar sekolah, arahkan anak untuk melapor baik kepada orang tua maupun orang dewasa yang dikenal.

Untuk melindungi diri sendiri, orang tua juga bisa mengajarkan anak bela diri.

Dengan catatan anak diberi pengertian bahwa tujuan bela diri adalah untuk membela diri jika diperlukan, bukan untuk sembarangan memukul orang.

Itulah beberapa poin penting dari psikolog anak, Ratih Zulhaqqi, yang sebaiknya orang tua perhatikan sehingga dapat bersikap dengan tepat ketika melihat anak dipukul temannya.***

Editor: Dimas D. Pradikta

Tags

Terkini

Terpopuler