Apa Itu Cacingan? Ini Penjelasan dr Titik Kusumawinakhyu, Mulai dari Pencegahan dan Bahayanya

6 Juni 2022, 15:59 WIB
Apa Itu Cacingan? Ini Penjelasan dr Titik Kusumawinakhyu, Mulai dari Pencegahan dan Bahayanya /PIXABAY/nastya_gepp

BANJARNEGARAKU - Apa itu cacingan? sebagian besar masyarakat mungkin sudah sering mendengar mengenai hal ini, namun sebenarnya apa? berikut penjelasan dr Titik Kusumawinakhyu.

Benarkah cacingan itu ada? dr Titik Kusumawinakhyu pada artikel ini akan menjelaskan apa itu cacingan, mulai dari pencegahan dan bahayanya.

Istilah cacingan lazim terdengar di masyarakat Indonesia, seiring kemajuan zaman, istilah ini sekarng jarang terdengar, apakah di era 4.0 cacingan masih ada?

Baca Juga: Khasiat Kapulaga untuk Kesehatan, Ini Penjelasan dr Agus Ujianto, Salah Satunya Baik untuk Keluhan Pencernaan

Berikut penjelasan dari anggota tim Litbang RSI Banjarnegara dr Titik Kusumawinakhyu Msi Med mengenai apa itu cacaingan.

Menurutnya, cacingan merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit yang dapat hidup di dalam organ kita, yang paling dikenal di masyarakat adalah di usus. Bahasa lain dari cacingan adalah Ascariasis.

Titik menyebutkan, menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) diperkirakan 807 juta-1,2 miliar orang di dunia terinfeksi Ascaris lumbricoides atau cacing gelang.

Baca Juga: Miliki Kedekatan Emosional dengan Pikiran Rakyat, Ini Kata Wakil Wali Kota Palopo Rahmat Masri Bandaso

Cacing ini termasuk golongan nematoda usus, penyakitnya disebut ascariasis, ditularkan melalui tanah atau soil transmitted helminth.

Indonesia dengan banyaknya pertanian, dan tanah yang lembab merupakan tempat yang disukai oleh cacing.

Proses penularan dapat terjadi apabila telur Ascaris dikeluarkan melalui kotoran orang yang terinfeksi cacing tersebut, misalnya orang buar air besar sembaragan di kebun, sungai atau semak, maka telur cacing akan tersimpan di tanah.

Baca Juga: Persoalan Banjir di Palopo, Ini Jurus yang dilakukan Wakil Wali Kota Palopo Rahmat Masri Bandaso, Selengkapnya

"Jika tanah tersebut kemudian untuk menanam sayur mayur, dan orang memakan sayur dengan tidak mencuci bersih, maka telur tersebut dapat masuk ketika sayur dimakan. Inilah pentingnya mencuci sayur dan buah dengan air mengalir agar bersih ketika dikonsumsi," katanya.

Nah, apabila telur tertelan, maka menetas berubah menjadi larva rhabditiform, larva tersebut berkembang di usus dan dapat menembus dinding usus kemudian bergerak ke pembuluh darah vena juga menyebar ke pembuluh limfe, masuk ke sistem sirkulasi darah, ke jantung dan akhirnya menuju paru-paru.

Baca Juga: Sekda Banjarnegara Lepas Kontingen Persari, Berikut Pesan Selengkapnya

Larva ini dapat terus masuk ke dinding bagian paru yaitu ke alveoli, bergerak menuju rongga alveoli, sampai akhirnya ke bronkhus dan sampai glottis.

Dari glottis kemudian masuk ke esofagus, selanjutnya berkembang menjadi cacing dewasa di usus selama 12 sampai 18 bulan.

Infeksi yang disebabkan sangat merugikan karena nutrisi di usus akan diambil oleh cacing tersebut.

Baca Juga: Kalian Punya Keris? Begini Cara Menghitung Pengaruh Keris Menggunakan Jari, Versi Padepokan Carang Seket

Gejala yang ditimbulkan dapat bermacam-macam, seperti ruam gatal di kulit, keluarnya cacing saat buang air besar, badan lemas,

Pada anak seperti terdapat tanda kurang nutrisi yaitu perut buncit dan badan kurus, terkadang batuk juga dapat disebabkan oleh cacingan ini, selain itu dapat menimbulkan keluhan gatal pada mata.

Baca Juga: Sedulur Papat Limo Pancer, Kakang Kawah Adi Ari-ari, Memahami Makna Asal Usul Manusia, Berikut Selengkapnya

Bagaiman cara mencegah cacingan tersebut? Hal yang tepat adalah perilaku hidup bersih dan sehat.

Memakai alas kaki, tidak buang air besar sembarangan, mencuci sayur dan buah dengan bersih, mencuci tangan dan kaki, mengonsumsi air bersih dan memasak dengan benar.

Minumlah tablet obat cacing secara teratur minimal disarankan satu kali dalam setahun atau dua kali dalam satu tahun.

Baca Juga: Seberapa Jawa Kamu! Grengseng, Arti dan Kalimat Berbahasa Jawa

Jangan sepelekan! gejala berat dari cacingan ini dapat menimbulkan anemia, apabila didapati pucat, lemas, tidak bisa buang air besar dan diare, dr Titik merekomendasikan sebaiknya konsultasikan segera ke dokter.

Cacingan jarang menyebabkan kematian.

Baca Juga: Seberapa Jawa Kamu! Nggusah, Arti dan Kalimat Berbahasa Jawa

Waspada apabila perut sakit, tidak kentut dan ada tanda-tanda terkena cacingan sebelumnya, cacingan dapat menyebabkan sumbatan di usus, sehingga dapat menyebabkan kegawatan pada sistem saluran cerna

"Karena usus tersumbat oleh gumpalan cacing yang sangat banyak sehingga usus tidak dapat bergerak yang disebut ileus," tandasnya.***

 

 

Editor: Dimas D. Pradikta

Tags

Terkini

Terpopuler