Network
BANJARNEGARAKU - Ternyata di Purbalingga ada kuliner khas tradisional yang menyajikan makanan khas pantai yang perlu kita cicipi yakni nasi mangut khas Klaten.
Nasi mangut ini ternyata sudah ada di Purbalingga sejak tahun 70-an dan sudah menjadi kelangenan para penghobi ikan mangut.
Warung ini terletak di Jalan Isdiman atau sebelah Markas PMI Purbalingga. Menurut sang pemilik Bu Sugeng, ikan manggut yang diperolehnya langsung di beli di home industri di Klaten.
Baca Juga: Puasa Tetap Sah, Bila Membaca Niat Ini di Malam Pertama Bulan Ramadhan
Dilansir Banjarnegaraku.com dari Dinkominfo Purbalingga, Setiap minggu, 300 potongan ikan manggut asap dibelinya, dalam satu minggu terkadang stoknya sudah habis terjual.
“Dulu saat saya masih muda saya langsung membelinya, namun sekarang sudah tidak boleh sama anak, sehingga yang membeli anak laki-laki saya. Untuk membelinya saya harus telepon dulu ke tempat produksinya agar kesana bisa kebagian,” ujarnya.
Untuk membuat ikan mangut yang maknyos, menurut dia menggunakan racikan rempah seperti bawang, brambang, cabai dan bumbu-bumbu lainnya.
Baca Juga: Azka Vs Vicky Siap Adu Jotos, Tak Ada Dendam Pribadi
Untuk cabai dulu takarannya memang luar biasa banyaknya, namun dengan perkembangan permintaan pelanggan yang tidak suka terlalu pedas ekstra maka komposisinya sekarang dikurangi.
“Rasa pedasnya memang tidak terlalu pedas lagi, namun masih berasa bumbu rempahnya serta ikan asapnya,” ujar Wisnu salah satu penggemar ikan manggut.
Nasi mangut ini satu porsinya dijual hanya tiga belas ribu rupiah dan itu sudah plus sayur pilihan pelanggan, plus satu gelas air putih tentunya. Sangat murah, jika dibanding belinya yang jauh di Klaten sana.
Baca Juga: Wacana Provinsi Baru, Ini Pendapat Plh. Bupati Banjarnegara Syamsudin
Selain menu ikan mangut, ada beberapa menu yang sajikan seperti, sayur rebung, sayur tempe, sayur jengkol, bandeng presto, tonggkol dan menu sayur lainnya.
Warung ini juga menyajikan aneka gorengan seperti bakwan, mendoan, tahu brontak, dan pisang goreng dan lain-lain.
Warung ini juga menjadi idola ibu-ibu yang tidak mau repot dengan namanya masak-memasak.
Baca Juga: Sabar, Tema Kajian Puasa pada Kultum Ramadhan 1443 H
Biasanya mereka membeli sayur, lauk dan gorengan buat keluarganya disela-sela istirahatnya.
Warung ini mulai buka jam 9 pagi dan tutup sekitar pukul 4 sore, namun demikian warung ini mulai beroperasi ba'da subuh, So buat kalian yang ingin mencoba silahkan.***
