Bila dimasak dengan air biasa menjadi nasi, itulah makanan sehari-hari orang Indonesia.
Namun, bila dikonsumsi pada hari lebaran, beras ini dikemas spesial untuk dimasak dalam wujud ketupat.
Ketupat ini nantinya dikonsumsi bersama dengan hidangan berkuah yang umumnya mengandung santan.
Jadi, santan bisa menggantikan susu sebagai kombinasi dalam kuliner lebaran yang melengkapi olahan beras.
Baca Juga: Viral! Seberapa Jawa Kalian, Arti Kata Blirik dalam Kalimat Sing Telu Warnane Blirik
Kearifan lokal dalam kombinasi hidangan lebaran seolah menunjukkan bahwa nenek moyang di Nusantara mengetahui bahwa efek beras yang menimbulkan sembelit dapat diantisipasi dengan lemak dari santan.
Pembahasan tentang beras dalam Kitab Thibbun Nabawi juga cukup unik.
Meskipun bukan menjadi makanan pokok Bangsa Arab, beras ternyata telah dikenal dengan adanya riwayat yang berkaitan dengannya. Al-Hafiz adz-Dzahabi menuliskan riwayat unik ini sebagai berikut:
“Telah diriwayatkan bahwa tuan dari segala makananmu adalah daging, disusul oleh beras. Ada riwayat marfu’ dari Sahabat Ali yang mengatakan bahwa beras mempunyai daya penyembuh dan tidak mengandung sumber penyakit.” (Adz-Dzahabi, 1990 M: 73).