Perantau Madura memaknai Toron sebagai cara mereka "nyambung bheleh" kembali setelah dari perantauan.
Biasanya kegiatan ini dilakukan sambil membawa Terateran atau oleh-oleh yang ditujukan untuk keluarga, tetangga dan ulama.
Baca Juga: Dapat Pembagian Daging Kurban, Begini Cara Mencuci yang Benar, Darahnya Tetap Najis Kata Buya Yahya
Istilah Toron merupakan kebalikan dari istilah Onggha, dalam arti migrasi ke tempat lain yang dituju (emigrasi).
Dengan demikian muncul istilah Toron, tidak lepas karena ada aktivitas perpindahan (Onggha) yang mendahului.
Bagi Suku Madura, syarat Onggha harus terjadi perpindahan ke luar pulau, sehingga jika terjadi perpindahan masih dalam kawasan pulau, maka hal itu belum dapat dikatakan Onggha.
Baca Juga: Wajib Tahu! Ada 4 Syarat Hewan yang Boleh Dijadikan Hewan Kurban saat Idul Adha, Simak Berikut Ini
Orang-orang Madura yang merantau di luar Madura memaknai Idul Adha sebagai waktu bersedekah secara kultural dan tidak bisa dilepaskan sehingga tidak lupa pada asal-usulnya.
Demikian artikel mengenal tradisi Toron, mudik di hari Raya Idul Adha Suku Madura, semoga bermanfaat.***