Rendang juga menggunakan santan (karambia) dan campuran berbagai bumbu khas, antara lain cabai (lado), serai, lengkuas, kunyit, jahe, bawang putih, bawang merah, dan beberapa bumbu lain yang biasa disebutkan.
Proses memasak autentiknya bisa memakan waktu beberapa jam (biasanya sekitar empat jam), sehingga membuat rendang membutuhkan waktu dan kesabaran.
5. Rendang mempunyai tempat khusus dalam kebudayaan Minangkabau
Rendang mempunyai filosofi tersendiri bagi masyarakat Minang Sumatera Barat, yaitu musyawarah dan mufakat, yang berbeda dengan empat unsur dasar yang melambangkan keutuhan masyarakat Minang.
Baca Juga: Banjarnegara Punya 8 Tempat Makan Ayam Bakar, Super Lezat dan Maknyus Rasanya, Wajib Dicoba!
Dalam tradisi Minangkabau, rendang merupakan hidangan yang disajikan dalam perayaan adat apa pun, seperti berbagai upacara adat Minangkabau, kenduri, atau penyambutan tamu terhormat.
Dalam tradisi Melayu, baik di Riau, Jambi, Bengkulu, Palembang, Lampung, Medan atau Semenanjung Malaysia, rendang dirayakan pada hari khitanan, ulang tahun, pernikahan, hidangan khusus yang disajikan di barzanji atau acara keagamaan seperti Idul Fitri. dan Idul Adha.
6. Rendang berasal dari tanah Minangkabau di Sumatera Barat
Bagi masyarakat Minang, rendang sudah ada sejak lama dan menjadi sajian tradisional dalam berbagai acara adat dan santapan sehari-hari.