Network
BANJARNEGARAKU.COM - Fenomena El Nino memiliki dampak yang signifikan terhadap cuaca global, termasuk di Indonesia. Dampak lanjutan dari perubahan anomali cuaca akibat El Nino tentu harus kita waspadai bersama. Untuk itu diperlukan strategi kesiagaan untuk menguranngi dampak El Nino.
Dampak lanjutan dari El Nino mengarah kepada beberapa sektor yaitu pertanian, perdagangan, sumber daya air, kehutanan, energi, dan ketahanan masyarakat.
Berikut Banjarnegaraku.com merangkum dari BMKG tentang dampak lanjutan El Nino dan strategi kesiagaan untuk mengurangi dampaknya.
Baca Juga: Dampak El Nino Tahun Ini Semakin Kuat, BMKG Ingatkan Ancaman Gagal Panen
- Sektor Pertanian: El Nino dapat mengganggu siklus masa tanam, menyebabkan gagal panen, kurangnya ketahanan jenis tanaman, dan penyebaran hama aktif pada kondisi kering. Hal ini mengancam produksi tanaman pangan.
- Sumber Daya Air: Fenomena ini berakibat pada berkurangnya sumber daya air.
- Perdagangan: El Nino dapat memicu lonjakan harga bahan pangan, berdampak pada stabilitas ekonomi dan ketersediaan pangan.
- Kehutanan: El Nino dapat menyebabkan kebakaran hutan dan lahan, mengancam ekosistem dan kualitas udara.
- Energi: Situasi ini dapat menekan jumlah produksi energi yang bersumber dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
- Ketahanan: Meningkatkan risiko kesehatan berkaitan dengan sanitasi dan ketersediaan air bersih untuk di konsumsi dan kebersihan. Bagi daerah yang mengalami karhutla, kondisi ini juga dapat berakibat pada polusi udara dan memicu terjadinya Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
Baca Juga: Neraka Bocor Alus: Terungkap Penyebab Cuaca Panas pada 28 dan 29 September 2023, BMKG Ingatkan Ini
Strategi Kesiagaan
Pada El Nino tahun 2023, sebagian besar wilayah Indonesia mengalami curah hujan sangat rendah pada Juli hingga Oktober 2023. Beberapa wilayah bahkan mengalami "Hari Tanpa Hujan" selama periode yang cukup panjang, menyebabkan kekeringan.
Untuk menghadapi situasi ini, pemerintah dapat mengambil beberapa strategi kesiagaan:
