BANJARNEGARAKU.COM - BMKG ingatkan adanya imbas El Nino memberikan ancaman pada lahan pertanian, yang mengakibatkan gagal panen pada lahan pertanian tadah hujan.
Ancaman tersebut merupakan imbas dari fenomena El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) positif yang menimbulkan kekeringan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati.
"Pemerintah daerah perlu melakukan aksi mitigasi dan aksi kesiapsiagaan segera. Lahan pertanian berisiko mengalami puso alias gagal panen akibat kekurangan pasokan air saat fase pertumbuhan tanaman," kata Dwikorita dikutip Banjarnegaraku.com dari Antara.
Baca Juga: Oknum Polri Terlibat Kasus Jual Beli Ginjal, Terima Komisi Rp612 Juta
BMKG memprediksi puncak kemarau tahun ini akan terjadi di bulan Agustus sampai dengan awal September.
Pada tahun ini kemarau akan jauh lebih kering dari tahun 2020, 2021, dan 2022.