Baca Juga: Diduga Korupsi, Oknum Kepala Desa di Batang Diciduk Petugas Kejaksaan Negeri
Adapun 4 ciri tersebut yaitu para gurunya merupakan pembelajar sepanjang hayat,peserta didik dibangun menjadi insan berkarakter, lingkungan sekolah sehat tersetting bersih, rapi, indah, dan kondusif, serta adanya kolaborasi dan kerjasama dengan stakeholder.
Selain itu, untuk meningkatkan derajat kebersihan dan kesehatan warga sekolah Dr Tuswadi mengajukan kegiatan strategis bagi peserta didik.
“Pelaksanaan bersih kelas dilakukan oleh kelompok piket menjelang pulang sekolah termasuk membuang isi tong sampah di depan kelas ke TPA,” lanjutnya.
Langkah tersebut sebagai harapan agar esok harinya guru dan peserta didik mendapati ruang kelas sudah bersih, rapi, dan sehat (bebas debu).
Baca Juga: Innalillahi, Arifin Warga Ambal Karangkobar Ditemukan Meninggal Dunia
Menyapu kelas di pagi hari menjelang pelajaran diyakini sangat berbahaya bagi kesehatan karena partikel debu yang berterbangan di kelas akan terhisap oleh guru dan peserta didik di kelas sehingga menimbulkan berbagai masalah kesehatan.
“Kegiatan pungut sampah plastik atau kertas di lingkungan sekolah juga seharusnya makin digalakkan sehingga lingkungan sekolah benar-benar bebas dari sampah,” tegas Dr Tuswadi.
Isi tong sampah selepas peserta didik jajan pada saat istirahat pertama juga lebih baik segera dibuang ke TPA sekolah oleh para petugas kebersihan.
“Jika setiap hari saat istirahat pertama dan menjelang pulang sekolah tong tong sampah sudah dikosongkan maka jaminan sekolah sehat,” tuturnya.