"Saung merah putih ini anggotanya dari berbagai daerah, kenapa kami namakan saung merah putih, karena di sini isinya mantan preman, penjudi, pemabuk," lanjutnya.
Mbah tarjo menjelaskan, bahwa mereka ditampung untuk belajar agama dan menjadi lebih baik, mengubah mereka yang dulu hitam dan merah bisa kembali putih.
Sementara itu, Ganjar Pranowo mengapresiasi langkah mbah Tarjo yang melakukan syiar agama tidak memandang siapa mereka dan dari mana asalnya.
"Ya bagus ini, jadi saung merah putih, mbah Tarjo menurut saya tokoh yang sudah langka," kata Ganjar.
Baca Juga: Keminkomifo RI Ingatkan Masyarakat Segera Pindah ke Siaran Televisi Digital, Berikut Alasannya
Ganjar menambahkan, mbah Tarjo menjadikan saungnya sebagai tempat berkumpul mereka dari berbagai kelompok dari seluruh lapisan masyarakat yang berbeda-beda.
Termasuk mereka yang sering disebut preman, semua diperlakukan dengan sama tanpa adanya perbedaan.
"Mereka di sini bisa berkumpul, ngaji bersama, berbuat baik membuat program-program yang baik dan insyaallah ini akan menjadikan manfaat," imbuhnya.
Tentu lanjut Ganjar, apa yang dilakukan mbah Tarjo bukan perkara mudah, menjadikan orang yang pernah terjebak di dunia hitam kembali ke jalan yang baik.
Baca Juga: PMI Jawa Tengah Pasang 2 EWS di Lokasi Pergerakan Tanah Banjarnegara