Baca Juga: Meriah! SMPN 2 Banjarnegara Ramaikan Car Free Day Dengan Kegiatan P5, Implementasi Kurikulum Merdeka
"Sekolah merupakan tempat dan kesempatan untuk olah hati, olah pikir, dan olah rasa bagi murid-murid dan tentu juga bagi guru-gurunya," lanjut Mukhamad Sokheh.
Pihaknya menegaskan, melalui budaya, salah satunya melalui seni Karawitan dapat menghaluskan budi pekerti murid.
"Islam adalah budaya yang relevan, yang menjadikan tidak relevan adalah umatnya dan karakter mentalitasnya," pungkas Shokheh.
Senada dengan hal tersebut, mantan Plh Bupati banjarnegara Syamsudin menjelaskan bahwa makna budaya itu luas.
Baca Juga: Rumah Warga di Banjarnegara Ambruk, Satu Korban Dilarikan ke Rumah Sakit
"Termasuk kegiatan fisik, olah raga yang di dalamnya mengandung seni, contohnya Pencak Silat," ujarnya.
Lebih jauh dia menjelaskan, Pencak Silat mampu mempengaruhi perkembangan karakter murid melalui sifat ksatria, percaya diri, berjiwa heroik dan suka menolong.
"Semua sifat itu baik dan memiliki arti kata pamungkas yakni bertanggung jawab," tegas Syamsudin.
Pihaknya berharap, generasi muda Banjarnegara dapat memaknai budaya dengan dalam, arif dan bijaksana serta mampu mengenalinya.