Tak Terima Donasi Apa Pun, Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Akan Jadi Destinasi Wisata Istimewa

- 27 Februari 2023, 15:26 WIB
Masjid Raya Sheikh Zayed Surakarta sama megah dengan kembarannya, Sheikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi.
Masjid Raya Sheikh Zayed Surakarta sama megah dengan kembarannya, Sheikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi. /kemenag.go.id/K Jusyak/

BANJARNEGARAKU.COM - Tak mau menerima sumbangan apa pun dari pengunjung, Masjid Raya Syeikh Zayed Solo atau Surakarta akan jadi destinasi wisata istimewa.

Pengelola masjid kembaran dari Sheikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi, Persatuan Emirat Arab (PEA) atau Uni Emirat Arab tersebut sengaja mengambil kebijakan tersebut karena seluruh biaya operasional telah ditanggung Pemerintah PEA.

Hal itu sesuai dengan latar belakang pembangunan masjid yang merupakan hadiah istimewa Pemerintah PEA kepada Pemerintah Indonesia, khususnya pemerintahan yang dipimpin Presiden Joko Widodo.

Rencananya, Masjid Raya Syeikh Zayed Solo akan dibuka untuk umum pada 1 Maret 2023 (lusa).

Baca Juga: Ramadhan telah Menjelang, Mengapa Harga Sembako Cenderung Naik, Ini Alasannya...

Keistimewaan lain dari Masjid Syeikh Zayed adalah kemegahan dan keindahan bangunannya. Semua bangunan masjid tersebut dibuat mirip dengan masjid kembarannya, di Abu Dhabi.

Tak hanya sebagai tempat ibadah, Masjid Raya Sheih Zayed Surakarta juga dibangun sebagai monumen untuk mengabadikan hubungan baik antara Indonesia dan PEA.

Seperti diketahui, hubungan kedua negara ini terjalin sangat baik bahkan bisa disebut istimewa. Terlebih hubungan antara Presiden RI Joko Widodo yang bersahabat dekat dengan mantan Presiden Syeikh Zayed (almarhum) dan Presiden Mohammed bin Zayed, anak dari Presiden Syeikh Zayed.

Baca Juga: Bawaslu Banjarnegara Gelar Apel Patroli Pengawasan Kawal Hak Pilih, Ini Tujuannya

Sebelumnya, persahabatan kedua kepala negara ini telah diabadikan dalam beberapa monumen, seperti Jalan Tol Layang Mohammed bin Zayed (MBZ) di Jakarta dan Jalan Presiden Joko Widodo di Abu Dhabi.

Kini, Masjid Raya Sheikh Zayed yang dibangun di Surakarta atau Solo ini pun menggenapi monumen hubungan baik kedua kepala negara tersebut.

Sebelumnya, Masjid Zayed Solo ini telah diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Presiden PEA Mohammed bin Zayed Al-Nahyan pada 14 November 2022 lalu.

Peresmian oleh kedua kepala negara tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan penandatanganan kesepakatan pengelolaan bersama masjid tersebut pada 12 Januari 2023.

Baca Juga: Asal-Usul TikTok! Ini Profil dan Kisah Sukses Zhang Yiming, Bos TikTok yang Terkenal itu

Kesepakatan itu ditandatangani oleh Dirjen Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin dan Rektor Universitas Muhammad Bin Zayed PEA, Khaled Salem Al-Yabhouni Al-Dhahrei, di Solo.

Kini, Kementerian Agama (Kemenag) menunggu serah terima masjid tersebut secara resmi sebelum dibuka untuk umum.

Solo Culture Center

Selain pengelolaan bersama, pada saat yang sama juga ditandatangani MoU tentang pembangunan Solo Culture Center atau Islamic Center yang terintegrasi dengan Masjid Raya Sheikh Zayed yang biaya pembangunnya sepenuhnya dibiayai oleh Pemerintah PEA.

Presiden Joko Widodo dan Presiden PEA Mohammed bin Zayed Al-Nahyan berfoto bersama di depan Masjid Syeih Zayed Solo, setelah peresmian,  14 November 2022.
Presiden Joko Widodo dan Presiden PEA Mohammed bin Zayed Al-Nahyan berfoto bersama di depan Masjid Syeih Zayed Solo, setelah peresmian, 14 November 2022.

Menurut Kamaruddin, lahan yang digunakan untuk pembangunan merupakan aset Kementerian Pertahanan yang diserahkan kepada Kementerian Agama.

Saat peresmian Masjid Zayed pada November tahun lalu, sebelum penandatanganan prasasti, Presiden Jokowi dan Presiden Muhammed bin Zayed melaksanakan salat sunah Tahiyatul Masjid terlebih dahulu.

Baca Juga: Sttt..Ngeri! Asal Usul Kampung Siluman di Kota Banjar, Jangan Bertanya Hal Ini..Dilarang!

Selain itu, setelah menandatangani prasasti, Presiden Jokowi dan Presiden Muhammed bin Zayed juga melakukan penanaman pohon sala di area masjid, sebagai simbol persahabatan kedua negara.

Peresmian saat itu juga dihadiri Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri BUMN Erick Tohir serta beberapa pejabat lainnya.

Hadir juga para pejabat daerah, seperti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas berharap masjid pemberian Presiden UEA itu dapat menjadi tempat pengembangan dunia keislaman di Indonesia, bahkan dunia.

Baca Juga: Urus Paspor Haji dan Umrah Kini Lebih Mudah, Tak Lagi Ada Syarat Rekomendasi dari Kemenag

"Ini masjid yang sangat indah. Saya berharap masjid ini mampu memberikan kontribusi bagi umat dalam pengembangan keislaman yang rahmatan lil alamin," ujar Menag di Surakarta, setelah mendampingi Presiden Jokowi, saat itu.

Direktur Operasional Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Munajat menjelaskan, pengelola masjid tidak menerima segala bentuk donasi, baik zakat, infak maupun sedekah.
Sebab, semua biaya operasional masjid telah ditanggung oleh Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA).

"Biar masyarakat konsentrasi ibadah. Karena kebetulan di sini sudah dibiayai oleh UEA. Soal besarannya, semua hampir dibiayai, semua operasional, macam-macam," kata Muajad, Jumat 24 Februari 2023.

Dia menuturkan, selain dari pemerintah UEA, ada pula beberapa komponen anggaran yang dibiayai dari APBN.

"Ada tapi hanya sedikit. Ada yang tidak dibiayai oleh sana (Pemerintah UEA), kita ada. Kebetulan ini masjid pemerintah," tuturnya.

Hal itu menjadi suatu yang unik di tengah hampir semua masjid menerima infak untuk membiayai berbagai kegiatan operasional dan pengadaan barang.

Baca Juga: Berdoa untuk Orang yang Sudah Meninggal Tersampaikan Apa Tidak? Gus Baha Menjawab...


"Enggak bisa. Soalnya kita laporannya nanti susah. Semua kita dari APBN juga harus laporan. Yang sana (UEA) kalau menerima zakat, infak, sedekah itu harus menerima laporan sana dan itu tidak diperbolehkan," jelasnya.

Selain itu, ada beberapa aturan yang harus ditaati setiap pengunjung di Masjid Zayed, salah satunya wajib menutup aurat.
Warga non-muslim pun boleh melihat kemegahan masjid tersebut asalkan menutup aurat.

"Semua yang masuk ke sini harus menutup aurat. Menutup kepala kalau perempuan. Ini aturan wajar, di semua tempat pasti ada etikanya. Etika masjid tidak ada yang dilanggar," tutupnya. ***

Editor: Ali A

Sumber: kemenag.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x