Lestarikan Kearifan Lokal 'Abid Seni Permainan Api', Begini yang Dilakukan Pemuda Desa Klopogodo, Gombong

- 16 April 2023, 09:33 WIB
Mengangkat Kearifan Lokal, Abid Seni Permainan Api Khas Dusun Brangkal
Mengangkat Kearifan Lokal, Abid Seni Permainan Api Khas Dusun Brangkal /Teguh/Banjarnegaraku

BANJARNEGARAKU.COM - Melestarikan kearifan Lokal 'Abid Seni Permainan Api', Karang Taruna Desa Klopogodo ajak pemuda belajar kesenian khas Dusun Brangkal.

Mengangkat kearifan lokal, kesenian Abid merupakan salah satu permainan api zaman dahulu yang dimainkan oleh pemuda Dusun Brangkal, Desa Klopogodo, Kecamatan Gombong, Kebumen.

Untuk melestarikan kearifan lokal abid seni permainan api, pegiat desa mengajak generasi muda untuk ikut latihan dan mempelajari gerakan seni ini.

Baca Juga: Fenomena Gerhana Matahari 2023, Guru Satu Ini Ajak Siswa untuk Tertarik Belajar Sains

Suksesnya pagelaran abid malam takbiran tahun lalu, yang didominasi oleh pemain orang dewasa dan tua, tahun ini akan dimainkan oleh pemuda yang didominasi anak usia sekolah.

Antusiasme pemain abid dari golongan anak SD, SMP dan SMA menjadi semangat tersendiri bagi para senior untuk melatih dan melestarikan seni permainan api ini.

"Pertama mengikuti latihan merasa canggung dan kurang percaya diri, Alhamdulilah setelah sering mengikuti latihan dan gladi bersih malam ini menambah semangat dan percaya diri", ungkap Sanse salah satu peserta kelas 5 SD.

Baca Juga: Jelang Adzan Magrib, Ini yang Dilakukan IPM SMP Muhammadiyah 1 Gombong saat Ramadhan 1444 H

"Tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya dimana pemain abid didominasi orang dewasa dan tua, peserta abid tahun ini didominasi anak muda yang masih duduk dibangku sekolah", ungkap Soffan salah satu pelatih senior.

"Pemain abid tahun ini menjadi salah satu regenerasi untuk melestarikan seni permainan api", tambahnya.

Latihan abid dilaksanakan dimalam hari selama bulan puasa dimulai selepas sholat tarawih di halaman Sekolah Alam MI Muhammadiyah Klopogodo.

Baca Juga: Ingin Mudik dengan Aman dan Sehat? Menhub: Simak 5 Tips Mudik Ini!

Sebelum melaksanakan latihan panitia sudah menyiapkan peralatan yang digunakan yaitu tongkat dari bambu, tali dan pelek sepeda.

Antusiasnya peserta yang didominasi oleh anak-anak yang masih dibangku sekolah, sehingga panitia memberikan pelatihan dari tingkatan tekhnik paling mendasar sampai bisa memainkannya.

Peserta yang mengikuti latihan tersebar dalam empat Dusun yaitu Brangkal, Kejeron, Pekunden dan Samudinan.

Peserta dibibimbing dan diberi arahan oleh pelatih sampai benar-benar mahir dalam memainkannya.

Baca Juga: Wajib Tahu! Cegah Kegemukan Paska Lebaran dengan Puasa Syawal, Ini Alasannya...

"Alhamdulilah bisa melakukan regenerasi abid seni permainan api untuk terus dilestarikan dan diperankan oleh generasi muda", ungkap Annas salah satu pemuda Desa Klopogodo.

Abid sudah ada kurang lebih sejak tahun 1959, dimana salah satu permainan yang dilakukan oleh pemuda Dusun Brangkal pada zaman dahulu dengan ciri khasnya yaitu dari bela diri Cimandean.

Biasanya permaian abid ditampilkan pada perayaan malam hari raya idul fitri dengan keliling kampung dan pawai obor.

Berdasarkan pantauan banjarnegaraku.com pemain abid melakukan gladi bersih jelang malam hari raya idul fitri yang nantinya akan dipentaskan.

Baca Juga: Waspada! Diabetes Tak Terkontrol Bisa Sebabkan Kebutaan Permanen, Simak Selengkapnya

Masyarakat antusias berduyun-duyun menyaksikan latihan abid untuk persiapan tampil dimalam hari raya idul fitri nantinya.

Anak-anak hingga orang tua ikut meramaikan dengan memenuhi halaman sekolah untuk melihat persiapan latihan perdana yang biasanya diperankan oleh orang dewasa.

Permainan abid membutuhkan personil 40 orang yang terdiri dari 20 orang laki-laki , 20 orang perempuan, dimana ada pemain khusus dimana 1 orang pemain streng, 1 orang pemain toya, 3 orang pemain pelek api.

Baca Juga: Penting! Lokasi Penukaran Uang Baru di Tol Cikampek Utama untuk Lebaran 2023, Ini Jadwal Selengkapnya

“Abid merupakan permainan api yang membutuhkan bahan berupa karung goni dan bahan bakar berupa minyak tanah,” ungkap Soffan salah satu pelatih dan sesepuh permainan abid.

Seiring berjalannya waktu Permainan Abid mengalami modifikasi dalam permainannya seperti streng, toya, pelek api.

Streng merupakan permainan dua tali yg di mainkan dengan api, menggunakan tali panjang yang dimainkan oleh dua orang, dimana satu orang menarik dan satu orang lagi loncat di tengah api, seperti halnya permainan loncat tali.

Baca Juga: Hari Ini! Jasa Marga Resmi Buka Jalur Tol Jogja-Solo, Akses Kelancaran Arus Mudik dan Balik Lebaran 1444 H

Toya atau tongkat bambu yang diisi minyak tanah dan kedua ujungnya diberi kain dan dinyalakan dan dimainkan oleh dua orang dengan gaya saling melawan.

Pelek Api merupakan lingkaran dari pelek sepeda dengan diameter besar yang dibungkus dengan karung goni dan disiram minyak dan dinyalakan.

Cara memainkannya, pelek dinyalakan dan salah seorang pemain loncat ke dalam pelek yang ada nyala api itu secara terus menerus.***

Editor: Dimas D. Pradikta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x