"Kalau sudah tidak ada lagi yang mau menjadi sopir truk, pengusaha bisa apa? Karena selama ini kebanyakan sopir-sopir truk menjadi tumbal keserakahan mereka," tegasnya.
Djoko Setijowarno juga menyesalkan akan hilangnya rambu larangan truk lewat pada jam tertentu di Jl Prof Dr Hamka, Ngaliyan, Semarang. Bekas beton cor untuk penguat tiang rambu larangan untuk truk itu masih ada, namun oleh oknum yang tidak bertanggungjawab tiangnya sudah dipotong dan disisakan 15 cm.***