Network
Dia menambahkan, serpih porang Jateng menjadi incaran pasar luar negeri dan diminati pasar Tiongkok sehingga meningkatkan harga jual porang. Hal ini memberikan nilai tambah bagi petani, dengan adanya kenaikan harga jual umbi porang kurang lebih 40%.
Turhadi membuka data sistem otomasi perkarantinaan atau biasa disebut IQFAST tahun 2023, menunjukkan ekspor serpih porang kering Jateng mencapai 2.000 ton dengan nilai Rp 65 miliar. Dan dalam kurun waktu Mei sampai dengan Agustus 2023 diketahui frekuensi kegiatan ekspor sebanyak 24 kali.
"Hal ini menjadi kesempatan istimewa dan kepercayaan yang diberikan GACC Tiongkok sehingga serpih porang kering kembali diekspor. Perlu dijaga dan ditingkatkan kualitas porang yang diekspor dan tetap menerapkan prosedur yang dipersyaratkan," tutur Turhadi.
Wirawan selaku pemilik CV TMA menjelaskan bahwa kapasitas produksi serpih porang mencapai 60 ton per hari.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Pantai di Jawa Tengah, Cocok untuk Healing di Akhir Pekan
"Saat ini kami sudah berinvestasi untuk hilirisasi serpih porang menjadi tepung glukomanan dan beras porang. Adapun proses hilirisasi ini akan dilaksanakan setelah protokol ekspor tepung disetujui dan ditandatangani Pemerintah Indonesia - Tiongkok," jelasnya.
Menurut Wirawan kebutuhan porang kini telah mendunia, bukan hanya untuk kebutuhan pangan tetapi sudah berkembang untuk bahan baku industri farmasi, kosmetik dan lainnya.***
