Selain untuk menampung banjir, Waduk Gajah Mungkur juga digunakan sebagai sumber air baku bagi warga sekitar. Selain itu, waduk ini mengairi sawah seluas 30 ribu hektare dan menghasilkan listrik sebesar12,4 MW.
Relokasi Besar-besaran
Pada awal pembangunannya, proyek pembuatan Waduk Gajah Mungkur merelokasi setidaknya 41 ribu warga. Sebagian besar dipindahkan ke Pulau Sumatra. Tercatat warga di 51 desa dan 7 kecamatan terpaksa direlokasi untuk menampung genangan air maksimal hingga 9.100 hektar.
Itulah sebabnya bermunculan makam-makam dan bekas desa yang terlihat ketika Waduk Gajah Mungkur surut.***