BANJARNEGARAKU - Kekuasaan manusia sifatnya hanya sementara. Sehingga manusia tidak boleh merasa paling kuasa.
Tokoh Agama Islam dari Purwokerto drs Ahmad Kifni dalam pengajian onlinenya menyampaikan apa yang menimpa manusia sifatnya hanya sementara.
Termasuk kekuasaan dan lainnya, yang kekal hanya milik Allah SWT.
Merujuk dari QS At-Taubah ayat 51, Katakanlah (Muhammad), tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami. Dialah pelindung kami, dan hanya kepada Allah bertawakallah orang-orang yang beriman.
"Kekuasaan yang diberikan kepada manusia sebagai bentuk amanah bersifat sementara. Tidak boleh merasa yang paling berkuasa, tetapi ada yang maha kuasa yaitu Allah SWT," kata Ahmad Kifni yang juga Badan Pelaksana Harian (BPH) di Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP).
Ia mencontohkan, dalam menhadapi bencana manusia alami kebingungan. Bencana yang dimaksud bencana alam yaitu gempa bumi, banjir bandang, tanah longsor.
Baca Juga: Ngaji Bareng Gus Fuad Plered dan Rofa Band, Berdakwah Sembari Berkesenian, Begini Selengkapnya
"Siapa yang dapat menghentikannya, bahkan datangnya kematian siapa yang dapat menghalanginya, tidak ada. sebab itu yang dikehendaki oleh yang maha kuasa," sebutnya.
Berdasarkan QS Al-Hadid 22, setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauhul Mahfudzh) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah.
"Dalam hal ini kita meyakini bahwa yang maha kuasa adalah hanya Allah SWT, dari hal tersebut ternyata akan membawa hikmah tersendiri," terangnya.***