BANJARNEGARAKU.COM - Allah SWT amat menyukai manusia yang mau untuk berlomba-lomba dalam kebaikan dan beribadah kepada-Nya. d
Seperti Sabda Allah SWT berikut ini:
فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ
“Berlomba-lombalah dalam kebaikan.” (QS. Al Baqarah: 148)
Saat melakukan suatu amalan kebaikan tentunya berharap Allah Subhanahu wa ta'ala menerimanya dan mengabulkan setiap doa-doa kita.
Dan ternyata ada beberapa hal yang membuat amalan kebaikan tersebut ditolak Allah Ta'ala. Apa Penyebabnya?
Dikutip Banjarnegaraku.com dari kanal YouTube Al-Bahjah TV yang diunggah pada 22 November 2018, berikut penjelasan Buya Yahya mengenai 2 penyakit yang membuat amal ibadah tidak diterima.
Baca Juga: Hitungan Dasar Hukum Alam Sri, Lungguh, Dunya, Lara, Pati, Begini Selengkapnya
Menurut Buya Yahya, dua penyakit yang menyebabkan amal seseorang tidak diterima Allah SWT yaitu riya dan ujub.
"Yang Pertama adalah riya', yang kedua adalah ujub," jelasnya.
Riya adalah sikap ingin memperlihatkan amalan seseorang kepada sesamanya hingga berulang kali.
Baca Juga: Manfaat Kelor! Ini Kata dr Agus Ujianto, Daun Ajaib yang Mampu Menyeimbangkan Metabolisme Tubuh
"Riya' itu engkau selalu menyebut-nyebut amalmu, ingin kau lihat amalmu, lalu kau perlihatkan kepada orang," terangnya.
Orang yang tingkat keikhlasannya masih rendah dan ibadahnya kelas dasar, itu biasanya beramal sedikit saja dia sudah merasa dirinya 'waw', sehingga dia merasa bahwa dirinya sudah melakukan sesuatu yang luar biasa, ketika kalian berbangga diri maka itulah disebut dengan ujub.
Baca Juga: Manfaat Kamijara atau Sereh Bagi Kesehatan, Ini Kata Praktisi Kesehatan dr Agus Ujianto Selengkapnya
Berbeda dengan tingkatnya yang lebih tinggi, ketika dia beribadah maka itu belum ada apa-apanya dibandingkan dengan banyaknya kenikmatan yang Allah berikan padanya sehingga sifat ini merupakan lawan dari sifat ujub.
Dengan begitu ujub ini merupakan salah satu penyakit hati yang membuat amal tidak diterima oleh Allah SWT.
Sementara ujub adalah sikap ingin membesarkan amal dihadapan dirinya sendiri.
Jadi seseorang yang memiliki penyakit ini, segala kebaikan yang dia lakukan semata-mata agar mendapat pujian dari manusia semata.
Jika seorang muslim mengharapkan amal ibadahnya diterima Allah Swt, maka ia wajib menghindari dua penyakit di atas.
Selain itu, ia juga harus menanamkan sikap ikhlas di dalam hati. Sehingga ia tidak mudah merendahkan orang lain.***