Sementara bagi para pekerja dengan sistem kerja 6 hari kerja, tentu tanggal merah diakhir pekan sangat dinantikan.
Baca Juga: Maulid Nabi Muhammad SAW 2022, Ada Doa dan Amalan yang Bisa Dilakukan, Berikut Selengkapnya
Banyak orang ragu untuk merayakan maulid Nabi karena dianggap sebagai bentuk bid'ah. Namun, apa hukum merayakan Maulid Nabi sebenarnya?
Dilasir Banjarnegaraku.com dari MUI, hukum merayakan Maulid Nabi diizinkan dan tidak termasuk sebagai bid'ah dhalalah atau mengada-ada yang burul.
Merayakan hari kelahiran Rasulullah justru termasuk sebagai bid'ah hasanah atau sesuatu yang baik.
Sampai saat ini, tidak ada bukti yang melarang seseorang merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW. Sebaliknya, justru ada beberapa dalil yang mengizinkan merayakan Maulid Nabi.
Tidak hanya itu, Nabi semasa hidupnya juga merayakan hari lahirnya dengan berpuasa pada hari Senin, puasa hari lahirnya sebagai ungkapan rasa syukur. Ini mengacu pada hadits Muslim yang artinya sebagai berikut.
"Dari Abi Qotadah al-Anshori RA sesungguhnya Rasulullah SAW pernah ditanya mengenai puasa hari senin. Rasulullah SAW menjawab: Pada hari itu aku dilahirkan dan wahyu diturunkan kepadaku". (HR Muslim).
Demikian penjelasan mengenai Maulid Nabi 2022 berapa hijriah dan hukum merayakan Maulid Nabi. Semoga dapat menambah wawasan Anda mengenai Maulid Nabi yang sebentar lagi akan tiba. Semoga bermanfaat.***