Mengenal Tradisi Rebo Wekasan, Memohon Perlindungan agar Terhindar dari Segala Musibah

- 13 September 2023, 11:44 WIB
Ilustrasi Rabu Wekasan. Mengenal Tradisi Rebo Wekasan, Memohon Perlindungan agar Terhindar dari Segala Musibah
Ilustrasi Rabu Wekasan. Mengenal Tradisi Rebo Wekasan, Memohon Perlindungan agar Terhindar dari Segala Musibah /

BANJARNEGARAKU.COM - Istilah Rebo Wekasan sebenarnya telah banyak orang tahu dan telah mendarah daging dikalangan masyarakat Jawa. Rebo Wekasan atau Rabu Wekasan dianggap sebagai hari datangnya sumber penyakit dan marabahaya. Rata-rata, upacara yang dilaksanakan pada Rabu Wekasan adalah bersifat tolak bala atau tolak musibah.

Diketahui, sebenarnya tradisi ini merupakan perpaduan nilai-nilai agama Islam dengan tradisi Jawa. Sedangkan tujuan peringatan Rabu Wekasan adalah menolak bencana (tolak bala) dan sebagai wujud rasa syukur. Kegiatan yang dilakukan biasanya antara lain adalah berdo'a, salat sunnah, dan bersedekah. Untuk memohon perlindungan kepada Allah SWT.

Baca Juga: Ajarkan Miniatur Kepemimpinan, MTs Tanbihul Ghofilin Gelar Debat Kandidat Calon Ketua OSIM 

Dikutip banjarnegaraku.com dari berbagai sumber, bahwa Rebo Wekasan merupakan wujud Akulturasi Budaya Jawa (Islam dan Jawa). Daerah yang mengenal dan melakukan tradisi ini mayoritas adalah daerah pesisiran yang dikenal lebih dulu, kuat, dan kosmopolit keislamannya dibanding daerah pedalaman Jawa.

Rabu Wekasan atau juga bisa disebut Rabu Pungkasan adalah hari Rabu terakhir pada bulan Sapar atau Safar, bulan hijriah yang kedua. Artinya, Rabu Wekasan selalu jatuh pada hari Rabu terakhir bulan Safar (Hijriah) atau bulan Sapar (Jawa) setiap tahunnya.

Namun, banyak yang beranggapan dan bahkan percaya bahwa Rebo Wekasan adalah hari turunnya ribuan penyakit, sehingga sebagian masyarakat juga harus mawasdiri dan waspada.

Baca Juga: Ini 15 Contoh Soal Sumatif PTS Matematika Kelas 7 SMP Kurmer Lengkap Kunci Jawaban dan Pembahasan

Tak heran jika masyarakat banyak yang berbondong bondong melakukan amalan amalan yang telah menjadi tradisi dalam Rebo Wekasan ini. Seluruh pelosok dan kota dalam negri masih sangat kental akan tradisi Rebo Wekasan.

Berikut tradisi yang dilakukan oleh ummat muslim dalam Rebo Wekasan ini adalah:

1. Melakukan shalat lidaf’il bala

Sebagian masyarakat muslim akan mengerjakan sholat empat rakaat, yang diistilahkan dengan sholat sunah lidaf’il bala’ yaitu sholat sunah untuk menolak balakyang dikerjakan pada waktu dhuha.

Baca Juga: Jadwal Mendeman Ebeg Banyumasan, Rabu Pahing 13 September 2023: Ada di Purbalingga, Cilacap, Kebumen

Pada setiap rakaatnya, membaca surat Al-Fatihah kemudian surat Al-Kautsar 17 kali, surat Al-Ikhlas 50, Al-Mu’awwidzatain (Surat Al-Falaq dan surat An-Nas) masing-masing satu kali. Kemudian dilanjutkan dengan berdoa.

2. Dzikir bersama

Dalam suatu daerah dzikir bersama ini dikemas dengan cara yang berbeda beda, ada yang berdzikir dengan air yang diisi oleh azimat azimat yang dipercaya dapat menangkal musibah dan penyakit dan diberikan sedikit wewangian lalu diminum dan bahkan ada yang sampai membawa botol untuk diberikan kepada sanak keluarganya yang tidak mengikuti acara dzikir bersama dalam Rebo Wekasan.

Baca Juga: Jadwal Pagelaran Wayang Kulit, Rabu Pahing 13 September 2023: Banjarnegara, Banyumas dan Kebumen

Demikianlah tentang tradisi Rebo Wekasan, memohon perlindungan agar terhindar dari segala musibah. Semoga bermanfaat.***

Dapatkan update pemberitaan banjarnegaraku.com di google news KLIK DISINI

Editor: Dimas D. Pradikta

Sumber: berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah