Isu Hangat India Jadi Negara Bharat! Kok Bisa Jadi Gitu? Berikut Ini Alasannya...

8 September 2023, 20:34 WIB
Presiden Joko Widodo (tengah) menyerahkan palu kepemimpinan G20 kepada Perdana Menteri India Narendra Damodardas Modi (kiri) pada penutupan Working Session 3 KTT G20 Indonesia 2022 di Nusa Dua, Bali, Rabu (16/11/2022). ANTARA FOTO/Media Center G20 Indonesia/Zabur Karuru/wsj. /ZABUR KARURU/ANTARA FOTO

BANJARNEGARAKU.COM - INDIA - Isu India akan berubah nama menjadi Bharat akhir-akhir ini sedang hangat diperbincangkan. Isu tersebut berawal dari undangan makan malam di sela-sela pertemuan para pemimpin negara-negara G 20 di India.

Di sela-sela pertemuan G20, Presiden India yaitu Droupadi Murmu mengirim surat undangan makan malam. Di dalam surat undangan itu Murmu menyebut dirinya sebagai "Presiden Bharat". Hal itu memicu spekulasi bahwa pemerintah India ingin mengubah nama negara mereka menjadi Bharat.

Dilansir oleh Yulisfia Pebrilian, conten creator BANJARNEGARAKU.COM, dari bbc.com, bahwa spekulasi tersebut menguat ketika dalam pernyataan pers pertemuan ASEAN-India, Narendra Modi disebut sebagai "Perdana Menteri Bharat".

 Baca Juga: Viral! Mendadak India Jadi Negara Bharat! Indonesia Jadi India? Berikut Ini Alasannya...

"Bharat" ternyata disebut secara gamblang dalam konstitusi India, padahal tak banyak diketahui orang.

Hal tersebut tertera pada pasal pertama konstitusi India bahwa: "India, yang adalah Bharat, merupakan kesatuan dari negara-negara bagian".

 Baca Juga: 20 Contoh Soal Beserta Kunci Jawaban PENJASORKES Kurikulum Merdeka Kelas 1 SD Bab 2: Gerak Dasar Non-lokomotor

Bharat kerap digunakan untuk merujuk India dalam bahasa Hindi. Namun, dalam komunikasi resmi menggunakan bahasa Inggris, sebutan India selalu dipakai.

Menurut mitologi Hindu, Bharata adalah Raja Hastinapura (sekarang disebut Hastinapur kalau Indonesia menyebut sebagai Hastinapura atau Astinapura, dan terletak di sebelah timur Delhi). Dia menaklukkan seluruh negeri
dan dianggap sebagai raja yang saleh.

 Dalam teks Hindu tertua, Rig Veda, Bharata disebutkan sebagai nama sekelompok orang.

 Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kurikulum Merdeka Kelas 4 Halaman 83: Ide Pokok dan Ide Pendukung!

Dunia Bharata dalam bahasa Sansekerta juga berarti tanah yang memelihara dan memberi penghidupan. Bisa juga menandakan peradaban.

Jawaharlal Nehru, yang kemudian menjadi perdana Menteri India pertama, menulis pada tahun 1927: "India adalah Bharata, tanah suci umat Hindu, dan bukan tanpa arti bahwa tempat-tempat ziarah Hindu yang besar terletak di empat penjuru India."

 Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kurikulum Merdeka Kelas 4 Halaman 66-67: Ada di Sana!

Namun Bharat bukanlah tokoh sejarah.

Akademisi yang berbasis di Paris, Catherine Clementin-Ojha, menulis dalam makalahnya pada tahun 2014: "Bharata adalah sebuah wacana tentang ruang, namun wacana yang tidak memungkinkan adanya representasi visual dari ruang tersebut. Berdasarkan wacana itu, tidak mungkin untuk menggambar peta dari makna modern kata tersebut."

Bagaimana dengan nama India dan Hindustan?

 Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kurikulum Merdeka Kelas 4 Halaman 61: Bediskusi Mengenai Alat Transportasi

Orang-orang Persia menyebut sungai Indus dengan sebutan 'Hindu' yang kemudian menjadi 'India' dalam bahasa Latin. Nama 'India' itu sendiri juga sudah kuno.

Preambul konstitusi menggunakan nama 'India', sedangkan pasal pertama menyebut 'India, yang adalah Bharat'.

 Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kurikulum Merdeka Kelas 4 Halaman 56: Berdiskusi Teks Cerita Berjudul Awas!

Kaum Muslim Mughal yang memerintah negeri itu selama lebih dari dua abad membanggakan diri mereka sebagai "Badshah Hindustan", penguasa atau kaisar Hindustan.

Nama 'Hindustan' juga berasal dari bahasa Persia. Jadi baik India maupun Hindustan adalah nama-nama yang sudah lama ada sebelum pemerintahan kolonial Inggris yang dimulai dengan penaklukan Benggala pada 1757.

Pemerintah India mengatakan mengubah nama menjadi 'Bharat' akan membantu negara tersebut melepaskan diri dari keterkaitan dengan masa penjajahan Inggris.

"Keputusan untuk menggunakan 'Bharat' merupakan pernyataan besar yang menentang pola pikir kolonial," kata Menteri Pendidikan India, Dharmendra Pradhan.

Baca Juga: Terbaru! Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kurikulum Merdeka Kelas 4 Halaman 47: Paragraf Deskripsi!

Namun nama India telah digunakan selama lebih dari dua milenium.

Mungkin referensi tertua tentang India berasal dari sejarawan Yunani, Megasthenes, yang lahir pada tahun 350 SM. Dia menulis empat buku dengan nama 'Indica'.

Baca Juga: 20 Contoh Soal Beserta Kunci Jawaban PENJASORKES Kurikulum Merdeka Kelas 1 SD Bab 2: Gerak Dasar Non-lokomotor

Penulis drama Inggris, William Shakespeare, juga menggunakan nama India dalam karyanya.

"Mahkotaku ada di hatiku, bukan di kepalaku, tidak dihiasi berlian dan batu India," kata Raja Henry VI dalam drama Henry VI bagian 3, yang diyakini ditulis pada tahun 1591-1592.


Pedagang Inggris tiba di India pada 1600 untuk mendirikan East India Company. Negara ini juga disebut sebagai 'Indie' dalam edisi pertama Alkitab King James untuk umat Protestan. Semua peristiwa ini terjadi sebelum
Inggris menjajah India.

Perdana Menteri Narendra Modi, yang telah memerintah India sejak 2014, berasal dari partai berkuasa Bharatiya Janata (BJP). Partai ini adalah partai sayap kanan yang memiliki hubungan dekat dengan Rashtriya
Swayamsevak Sangh (Organisasi Relawan Nasional/RSS) yang menegaskan India harus menjadi 'bangsa Hindu'.

 Baca Juga: 25 Contoh Soal Beserta Kunci Jawaban PENJASORKES Kurikulum Merdeka Kelas 1 SD Bab 1: Gerak Dasar Lokomotor!

Narendra Modi bergabung dengan RSS saat remaja dan membangun jaringan kuat di organisasi itu.

RSS telah dilarang tiga kali di India pascakemerdekaan. Pertama kali setelah pembunuhan Mahatma Gandhi pada 1948. Saat itu RSS dituduh merencanakan pembunuhan Gandhi, namun kemudian tuduhan itu dicabut.

Baca Juga: Terbaru! Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kurikulum Merdeka Kelas 4 Halaman 47: Paragraf Deskripsi!
Kelompok nasionalis Hindu memainkan peran kecil dalam perjuangan kemerdekaan India.

Pemerintahan Modi telah menyerukan sidang khusus parlemen diadakan pada 18-22 September.

Politisi oposisi dan komentator berspekulasi bahwa kesempatan ini dapat digunakan untuk mengubah nama negara. 

Sidang itu bakal menjadi sidang pertama di gedung parlemen yang baru dibangun dan menampilkan peta Bharat Raya. Peta ini mencakup wilayah negara tetangga seperti sebagian Afghanistan, seluruh Pakistan, Nepal, Bangladesh, Sri Lanka, dan Myanmar.

Negara-negara tetangga India secara resmi telah melakukan protes.

 Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kurikulum Merdeka Kelas 4 Halaman 46: Kalimat Majemuk!

Sidang pertama di gedung parlemen yang baru boleh jadi akan bertujuan mengubah nama India.

Kritikus mengatakan BJP mempunyai kebiasaan menggunakan ikon budaya Hindu sebagai tokoh sejarah dan pihak oposisi sudah bersiap untuk melakukan konfrontasi terhadap rencana terbaru tersebut.

 Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kurikulum Merdeka Kelas 4 Halaman 43 Bagian 2: Menulis dengan Struktur SPOK!

"Meskipun tidak ada keberatan konstitusional untuk menyebut India 'Bharat', yang merupakan salah satu dari dua nama resmi negara ini, saya berharap pemerintah tidak akan sebodoh itu untuk sepenuhnya membuang nama 'India', yang memiliki nilai yang telah terbangun selama berabad-abad," papar Shashi Tharoor, anggota parlemen dari Partai Kongres Nasional India, memposting di X, situs yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

Demikian artikel mengenai isu anter pemerintah Negara India mengubah nama India menjadi Negara Bharat.***

Editor: Ali A

Sumber: bbc.com

Tags

Terkini

Terpopuler