Jadi Lokasi Rumah Pensiun Jokowi, Harga Tanah Disekitarnya Melonjak

28 Juni 2024, 14:00 WIB
Istana Bogor sebagai salah satu dari enam istana di Indonesia /Instagram/@istanakepresidenanbogor Captain foto: Istana Bogor pernah hancur/

BANJARNEGARAKU.COM - Pembangunan rumah pensiun Presiden Jokowi membuat harga tanah di sekitarnya melonjak. Tertarik jadi tetangga Jokowi? 

Faktanya terdapat enam Istana Kepresidenan yang tersebar di Indonesia. Istana Presiden Indonesia adalah kediaman resmi presiden dan tempat berlangsungnya berbagai kegiatan kenegaraan.

Saat ini, Presiden Jokowi lebih sering tinggal di Istana Bogor, Jawa Barat. Setelah pensiun, Jokowi berencana membangun rumah di Jawa Tengah, Dimana? Simak artikel berikut ini.

Baca Juga: Lezatnya Tengkleng Kambing Solo: Resep Mudah dengan Presto

Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia, telah memulai pembangunan rumah pensiunnya yang terletak di Jalan Adi Sucipto, Desa Blulukan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Proyek ini telah menarik perhatian banyak pihak dan memberikan dampak signifikan terhadap daerah sekitarnya.

Pembangunan rumah pensiun Jokowi ini mulai berjalan dengan cepat. Pantauan di lokasi menunjukkan bahwa lahan tersebut kini sudah tertutup papan seng untuk menjaga privasi dan keamanan. Kegiatan pembangunan pun tampak aktif, dengan para tukang bangunan yang hilir mudik mengerjakan berbagai tugas.

Kepala Desa Blulukan, Slamet Wiyono, menjelaskan bahwa penutupan pagar dilakukan sejak awal minggu ini. Langkah ini diikuti oleh pemangkasan pohon-pohon yang menghalangi akses material masuk ke lokasi pembangunan. Hal ini dilakukan agar proses pengiriman material dapat berjalan lancar dan tidak terhambat oleh keberadaan pohon.

Baca Juga: Ini Beberapa Faktor Pemicu Inflasi di Jateng, Semarang Surakarta Tertinggi

Picu Lonjakan Harga Tanah

Pembangunan rumah pensiun Jokowi memberikan dampak ekonomi yang positif bagi Desa Blulukan. Harga tanah di kawasan tersebut mengalami peningkatan yang signifikan.

Sebelumnya, harga tanah di daerah tersebut berkisar antara Rp10 juta hingga Rp12 juta per meter persegi.

Namun, sejak proyek pembangunan dimulai, harga tanah melonjak hingga mencapai Rp15 juta hingga Rp17 juta per meter persegi.

Slamet Wiyono mengakui bahwa kenaikan harga tanah ini memberikan dampak positif bagi desa. Hal ini diprediksi akan menarik lebih banyak investor ke Desa Blulukan.

Beberapa pihak sudah mulai menunjukkan minat dan menanyakan harga tanah serta lahan yang tersedia untuk dibeli. Peningkatan minat ini menunjukkan potensi perkembangan ekonomi yang lebih baik bagi masyarakat setempat.***

Editor: Afif Fatkhurahman

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler