Menyapa Zelenskiy, Prigozhin berkata: "Hari ini ketika Anda melihat Biden, cium dia di atas kepalanya, sapa dia dari saya."
Prigozhin mengulangi keluhan yang sering dia buat di masa lalu bahwa pasukannya menderita kerugian yang jauh lebih besar daripada yang seharusnya karena dukungan dan persediaan amunisi yang tidak memadai dari tentara.
Baca Juga: Profil dan Biodata Rio Fahmi, Bek Muda Persija, Andalan Indonesia, dan Putra Terbaik Banjarnegara
Awal bulan ini dia mengancam akan menarik pasukannya keluar setelah menerbitkan omelan marah terhadap Menteri Pertahanan Sergei Shoigu sambil berdiri di lapangan yang banyak mayat berlumuran darah.
"Karena birokrasi Rusia dan keinginan Shoigu dan Kepala Staf Valery Gerasimov adalah lima kali lebih banyak orang meninggal daripada yang seharusnya," katanya dalam video tersebut.
Klaim kemenangan Prigozhin menyusul pertempuran sengit di sekitar kota itu dalam sepekan terakhir di mana Ukraina mengatakan pihaknya memukul mundur beberapa pasukan Rusia.
Intelijen pertahanan Inggris mengatakan pada hari Sabtu bahwa "sangat mungkin" Rusia telah mengerahkan hingga beberapa batalyon untuk memperkuat sektor Bakhmut, menyusul keuntungan taktis Ukraina di sisi kota.
"Kepemimpinan Rusia sepertinya terus melihat penangkapan Bakhmut sebagai tujuan utama perang yang akan memungkinkan mereka untuk mengklaim beberapa tingkat keberhasilan dalam konflik tersebut," katanya di Twitter.