Erdogan Klaim Kemenangan dalam Pemilihan Presiden Turki, Dekade Ketiga Dinilai Akan Semakin Otoriter

- 29 Mei 2023, 04:00 WIB
Pesiden Turki Tayyip Erdogan memberi isyarat saat berbicara kepada para pendukungnya menyusul hasil jajak pendapat awal untuk putaran kedua pemilihan presiden di Istanbul, Turki, Minggu 28 Mei 2023.
Pesiden Turki Tayyip Erdogan memberi isyarat saat berbicara kepada para pendukungnya menyusul hasil jajak pendapat awal untuk putaran kedua pemilihan presiden di Istanbul, Turki, Minggu 28 Mei 2023. /REUTERS/Murad Sezer/

Pemilihan tersebut telah dilihat sebagai salah satu yang paling penting bagi Turki, dengan pihak oposisi percaya itu memiliki peluang kuat untuk menggulingkan Erdogan setelah popularitasnya dilanda krisis biaya hidup.

Sebaliknya, kemenangan akan memperkuat citranya yang tak terkalahkan, setelah menggambar ulang kebijakan domestik, ekonomi, keamanan, dan luar negeri di negara anggota NATO berpenduduk 85 juta orang itu dan memposisikan Turki sebagai kekuatan regional.

Pendukung berkumpul di kediamannya di Istanbul untuk mengantisipasi kemenangan karena data yang dilaporkan oleh kantor berita Anadolu yang dikelola pemerintah dan kantor berita oposisi ANKA memberinya keunggulan dengan hampir 99% kotak suara telah dihitung.

Kepala Dewan Pemilihan Tinggi sebelumnya mengatakan pada konferensi pers bahwa Erdogan memimpin Kilicdaroglu dengan 53,41% dukungan, dengan 75,42% kotak suara dicatat.

Baca Juga: Rusia Klaim Rebut Kota Bakhmut, Ukraina Tegaskan Pertempuran Terus Berlanjut

Erdogan, ketua Partai AK yang berakar dari Islam, menarik pemilih dengan retorika nasionalis dan konservatif selama kampanye yang memecah belah yang mengalihkan perhatian dari masalah ekonomi yang mendalam.

Kekalahan Kilicdaroglu, yang berjanji untuk mengatur negara pada jalur yang lebih demokratis dan kolaboratif, kemungkinan besar akan diratapi di ibu kota Barat yang telah khawatir dengan hubungannya dengan Rusia.

Di seluruh Timur Tengah, prospek lima tahun lagi Erdogan tampaknya tidak memicu alarm yang mungkin pernah terjadi setelah dia mencapai akomodasi dengan beberapa pemerintah yang berselisih dengannya.

Pendukung Erdogan yang berkumpul di luar kediamannya di Istanbul meneriakkan Allahu Akbar, atau Tuhan Maha Besar.

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x