4. Jika jemaah haji terpaksa ke luar penginapan di siang hari maka gunakanlah Alat Pelindung Diri (APD) seperti topi, kacamata hitam, masker, payung, dan alas kaki.
5. Konsumsi obat rutin secara teratur bagi jemaah haji Risti. Jemaah haji juga diimbau untuk segera memeriksakan diri jika sakit jangan menunggu kondisi menjadi parah. Jangan menunggu dokter untuk visitasi namun jemaah haji diminta aktif memeriksakan diri ke tenaga kesehatan kloter sebagai salah satu bentuk deteksi dini.
6. Penting untuk mengelola stres. Jemaah haji diberikan pemahaman bahwa kondisi di Armuzna adalah serba darurat. Oleh karenanya jemaah harus siap dengan situasi yang padat, berdesakan, segala hal serba terbatas. Jemaah diimbau untuk tetap sabar dan dapat mengelola stres dengan baik.
7. Jemaah haji patuh pada kebijakan penyelenggara haji seperti di antaranya imbauan kurangi aktivitas fisik atau ibadah sunah, menghindari umrah pada siang hari, dan bagi jemaah haji Lansia yang melakukan aktifitas ibadah pastikan ada pendampingnya.
Lebih lanjut Rahmat juga mengimbau agar sesama jemaah haji saling mengingatkan untuk menjaga kesehatan dan membantu jemaah haji Lansia, Risti dan disabilitas.
Baca Juga: Let's Write Unit 1 :Contoh Kunci Jawaban Bahasa Inggris Kelas 5 SD MI Halaman 7,8 Kurikulum Merdeka
Perlu adanya peran aktif ketua regu, ketua rombongan, dan ketua kloter untuk monitor kondisi jemaah haji yang Risti di kloter masing-masing.
Demikianlah ada 7 Tips Sehat Jemaah Haji Hadapi Fase Armuzna. Semoga bermanfaat.***