Pemerintah Harus Keluarkan Aturan Ketat, Terkait Study Tour Sering Telan Korban Jiwa

- 13 Mei 2024, 07:00 WIB
Pose bersama pelajar SMK Lingga Kencana sebelum kecelakaan. Pemerintah Harus Keluarkan Aturan Ketat, Terkait Study Tour Sering Telan Korban Jiwa
Pose bersama pelajar SMK Lingga Kencana sebelum kecelakaan. Pemerintah Harus Keluarkan Aturan Ketat, Terkait Study Tour Sering Telan Korban Jiwa /

BANJARNEGARAKU.COM - Musibah kecelakaan saat Study Tour siswa menjadi sorotan. Hal ini diungkapkan pengamat pendidikan Ubaid Matraji merespons kabar nahas kecelakaan rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok di Ciater Subang yang menewaskan 11 orang dan puluhan orang luka-luka.

Menurut Ubaid, pihaknya merespon banyaknya kegiatan study tour dan wisuda di sekolah yang seakan-akan adalah sebuah kewajiban, dan berisiko terjadinya kecelakaan. Pemerintah perlu mengeluarkan aturan yang memperketat pelaksanaan kegiatan study tour.

Baca Juga: Di Purwokerto, 3.300 Pelari Ramaikan Half Marathon 2024, Ada Artis Ibu Kota

“Ya, jelas harus ada aturan yang ketat. Jangan seperti sekarang ini di mana study tour menjadi agenda wajib sebelum wisuda,” katanya di Jakarta, Minggu, 12 Mei 2024.

Dikutip banjarnegaraku.com dari Pikiran-Rakyat.com, Ubaid menegaskan bahwa pemerintah perlu turun tangan mengatur kegiatan study tour. Pasalnya, selain membebankan biaya yang mahal kepada siswa, banyak juga pihak sekolah yang menerapkan sanksi jika siswa tidak ikut kegiatan ini.

Selanjutnya, Ubaid pun memberi solusi, satuan pendidikan lebih baik mengadakan berbagai bentuk kegiatan di sekolah yang bersifat refleksi diri serta penguatan minat dan bakat siswa.

Baca Juga: Nikmati Keseruan Jazz Gunung Slamet 2024, Digelar di Tengah Hutan

Menurutnya, agenda semacam itu dinilai lebih bermanfaat daripada siswa harus mengeluarkan biaya besar hanya untuk sekadar jalan-jalan. Menurut dia, kegiatan minat dan bakat lebih bermanfaat bagi siswa karena biasanya acara perpisahan akan melibatkan siswa akhir.

Pda hakekatnya, sebenarnya mereka lebih membutuhkan kegiatan yang dapat memberi bekal dalam menyambut pendidikan lebih tinggi atau lapangan pekerjaan. Oleh karena itu, Ubaid menegaskan bahwa pemerintah perlu mengatur ulang regulasi tentang study tour tersebut. Jika kurang bermanfaat, lebih baik pemerintah melarangnya.

Halaman:

Editor: Dian Sulistiono

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah