BANJARNEGARAKU.COM - Perjuangan lulusan peringkat 6 seangkatan, Fitra Faradilla dari SMAN 1 Sigaluh Banjarnegara, melanjutkan kuliah tidak mudah.
Fitra diterima di Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) di UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan (UIN Gus Dur) melalui jalur Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN-PTKIN) 2024.
Ketiadaan biaya untuk Uang Kuliah Tunggal (UKT) membuat gadis cerdas lulusan 2024 ini tidak berani mengisi jumlah di formulir. Hal ini membuat Fitra justru dipatok UKT setinggi Rp 4,7 juta.
Baca Juga: Tips Ampuh Mengatasi Keputihan Berbau: Mulai dari Kebersihan hingga Pola Makan
Jumlah ini terasa berat bagi orang tua Fitra yang berprofesi sebagai sopir angkot.
“Orang tua saya juga sepertinya masih ada tanggungan cicilan sehingga tidak berani kalau harus hutang-hutang lagi,” ungkap Fitra.
Pihak almamater Fitra, SMAN 1 Sigaluh tidak tinggal diam. Humas SMAN 1 Sigaluh Banjarnegara Heni Purwono mengatakan, pihak sekolah sudah berusaha menyurati Rektor untuk meminta keringanan UKT, namun ternyata ditolak.
Pihak sekolah mengajukan surat banding untuk mendapatkan UKT terendah namun kandas setelah ditolak oleh Rektor UIN Gus Dur.