Bakso A Hancurkan Mangkok, Kata Netizen itu Trik Marketing

- 20 Juli 2023, 23:36 WIB
Bakso viral pecahkan mangkok menjaga sertifikasi halal
Bakso viral pecahkan mangkok menjaga sertifikasi halal /Brave/vv_luv_eatntravel / instagram

BANJARNEGARAKU.COM - Pedagang Bakso A di Bandara Ngurah Rai Bali, menghancurkan semua mangkoknya. Alasan mereka karena ada pembeli membawa kerupuk babi. Netizen bilang itu trik marketing yang bagus. 

Demi menjaga sertifikasi halal, bakso A menghancurkan semua alat makan dan mengganti dengan yang baru. Hal ini setelah influencer J yang memamerkan makan bakso A dengan mencampur kerupuk babi yang dibeli di luar, tapi masih di lokasi bandara. 

Pada tanggal 19 Juli 2022 Bakso A langsung melayangkan permintaan maaf melalui instagram. Mereka minta maaf karena viralnya postingan J membuat beberapa pihak khawatir. 

Sebagai komitmen menjaga sertifikasi halal bakso A, mereka melampirkan tayangan penghancuran semua mangkuk yang mereka miliki. Pada tayangan berikut, mereka mendatangkan mangkuk yang baru. 

Di bagian komentar di instagram banyak yang memuji tindakan manajemen Bakso A terutama yang di Bandara Ngurah Rai. Mereka kagum atas komitmen pada sertifikasi halal yang mereka jaga dengan ketat. Beberapa orang menyatakan akan mencoba Bakso A saat ke bandara. 

Baca Juga: Bakso Enak di Banjarnegara, Sajian Beda Rasa Menggoda Pasti Ketagihan

Pada saat artikel ini dibuat, instagram resmi Bakso A telah mendapat 24 ribu like lebih. Sedangkan komentar mencapai 3472 komentar. Banyak yang menyatakan 'respek' pada komennya. 

Hal pemberitaan dan keviralan semacam ini bisa jadi sebuah trik marketing murah untuk meningkatkan brand and awareness pelanggan. Nama bakso A disebut berkali-kali dan membuat orang penasaran mencoba. 

Hal ini berbeda dengan perbincangan minor netizen twitter. Seperti akun julit berkomentar "Bisa aja itu trik marketing si a**** Biar viral

Secara bakso dia b aja harga selangit"

 

Akun prasetya berkomentar lebih positif "Kalau bakso a**** itu tempat usaha yg sudah berlabel halal. Jadi itu bagian dari gimmick marketing untuk menunjukkan kehalalannya kpd konsumennya. Kalau rumah bibinya itu masalah privat."

Baca Juga: Air dari 7 Sumber Suci Disiapkan untuk Acara Penting di Wonosobo

Akun JST lain lagi, agak skeptis dengan konsumen yang tidak diketahui melakukan hal yang sama dengan influencer J. "Marketing and branding move. Menyelamatkan bisnis. Bakso A**** sendiri banyak yang gerainya di foodcourt2 yang menyediakan makanan non halal, siapa yang tau kalau konsumennya nyampur makanan tersebut?"

 

Sementara akun Gita Mahardika "Sebenarnya dicuci air + sabun sudah cukup, tapi ada tafsir lain yang menganjurkan untuk menghindari menggunakan wadah/alat masak tersebut. Kalau yang dilakukan bakso A**** itu menurut saya ada elemen marketing untuk membuktikan bahwa mereka 100 persen halal, sekalian membangun citra"

 

Bakso A tidak cukup hanya mencuci mangkok yang mungkin hari itu digunakan influencer J dan yang lain. Mereka menghancurkannya supaya tidak timbul keraguan lagi bagi umat islam. 

Apakah mencuci saja sudah dianggap menghilangkan kontaminasi dari makanan haram?

 Faktor penentu kehalalan makanan bukan hanya dari bahannya. Proses pengolahan dan penyajiannya juga harus bebas kontaminasi barang-barang haram. Lantas, bagaimana jika peralatannya dipakai juga untuk mengolah makanan haram?

Masalah ini sering ditemui di restoran. Makanan haram mungkin hanya ada sedikit di menu dibandingkan makanan nonharam. Makanan nonharam tersebut juga dijamin sama sekali tak menggunakan bahan haram. Namun, tetap saja, ada risiko kontaminasi saat diolah, sehingga makanan tersebut belum bisa dikatakan halal. 

Mencuci peralatan memasak saja sudah dianggap menghilangkan kontaminasi dari makanan haram. Menanggapi hal ini, Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) menjawab lewat Jurnal Halal No. 105 edisi Januari-Februari 2014.

Halal-haramnya sebuah produk harus dilihat secara menyeluruh, mulai dari bahan baku, proses pengolahan, hingga penyimpanan. Jika dalam rangkaian tersebut produk tercemar bahan haram, maka haramlah produk tersebut. 

LPPOM MUI mencontohkan, tempat memasak daging babi, haram dipakai memasak makanan halal kalau belum dicuci secara syar'i. Cara menyucikannya adalah dengan sertu, yakni mencuci benda yang terkena najis dengan air sebanyak tujuh kali dan salah satunya dicampur tanah/debu.

Untuk fasilitas produksi yang tidak memungkinkan menggunakan tanah/debu, misalnya di pabrik, bisa digunakan bahan pembersih alternatif seperti sabun, deterjen, atau bahan kimia lain.

Tentu saja bahan pembersih tersebut harus bebas najis. Jangan sampai tujuan menghilangkan najis tak sampai karena menggunakan bahan pencuci yang mengandung najis juga. 

Baca Juga: 5 Akibat Paling Menyeramkan dari Kegemukan

Trik marketing atau bukan, namun bakso A telah benar menjaga ketenangan konsumen muslim yang memperhatikan kehalalan produk yang dikonsumsi. Andaikan bakso A hancurkan semua mangkok bukan trik marketing, minimal mereka menjaga komitmen halal. ***

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Editor: Ali A


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah