Demokrat Hengkang dari Koalisi KPP Dipicu PKB Masuk dengan Tiba-tiba, PKS Menyesal...

- 2 September 2023, 17:56 WIB
Cak Imin (kiri) dan Anies Baswedan (kanan).
Cak Imin (kiri) dan Anies Baswedan (kanan). //Antara Foto/Galih Pradipta

BANJARNEGARAKU.COM - Dipicu oleh PKB yang tiba-tiba masuk ke dalam koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Demokrat kemudian hengkang dari koalisi. PKS menyesali hengkangnya Demokrat dari Koalisi karena dipicu hal tersebut.

Demokrat merasa kecewa dengan sikap Surya Paloh yang secara tiba-tiba menunjuk Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) mendampingi Anies Baswedan. Setelah sebelumnya mantan Gubernur Jakarta itu menyurati Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan memintanya untuk menjadi Cawapres.

Namun, Surya Paloh secara tiba-tiba mengumukan Cak Imin sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) Anies Baswedan. Hal itulah yang menyebabkan kekecewaan di kubu Demokrat, hingga Demokrat memutuskan untuk hengkang dari Koalisi KPP.

Baca Juga: Ini Dia Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kurikulum Merdeka Kelas 4 Halaman 37: Kata Berawalan Me!

Perginya Demokrat dari KPP pun disesalkan oleh PKS. Hal itu juga yang membuat mereka tidak menghadiri acara deklarasi duet Anies Baswedan-Cak Imin di Surabaya, Jawa Timur, pada Sabtu 2 September 2023 ini.

"Ya kami sesungguhnya berharap ya ada prosedur yang bisa lebih bagus daripada situasi hari ini," ucap Ketua DPP PKS Bidang Politik, Hukum, dan HAM (Polhukam) Al Muzzammil Yusuf saat konferensi pers, Sabtu 2 September 2023.

Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Inggris Kurikulum Merdeka Kelas 2 Halaman 37: Where Is My Pen!

"Sesungguhnya koalisi 3 partai itu tidak akan mengalami goncangan apa-apa ketika masuknya PKB dengan cara yang smooth, bisa kita lakukan itu," katanya menambahkan.

Sesali Perginya Demokrat Al Muzzammil Yusuf menuturkan, pihaknya berharap Demokrat masih bisa berubah pikiran dan kembali bergabung ke KPP. PKS pun akan terus melakukan dialog dengan partai berwarna biru tersebut.

"Akan tetapi, takdir yang terjadi tidak seperti itu. Oleh karena itu, kami ya kalau menyesali apa yang terjadi, iya, tapi kita tetap berusaha ke depan tetap menata koalisi ini," ujarnya.

Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kurikulum Merdeka Kelas 4 Halaman 34: Kata Berhomonim Beserta Artinya!

"Tadi statement presiden partai juga, kita berharap teman Demokrat, kita hormati sekali, kita pahami betul apa yang menjadi ketidaknyamanan Partai Demokrat tapi kita terus mengimbau PKS akan terus berdialog dengan Demokrat, tentu, marilah kita merajut kembali jika masih memungkinkan di dalam koalisi perubahan untuk persatuan ini," tutur Al Muzzammil Yusuf menambahkan.

Demokrat: Penetapan Cak Imin Tanpa Persetujuan Partai Demokrat melalui Sekjen Riefky Harsya menyebut Ketum NasDem Surya Paloh telah secara sepihak memilih Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai bakal calon wakil presiden (bacawapres) Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kurikulum Merdeka Kelas 4 Halaman 15-16: Membuat Kalimat dari Kata-kata Baru

Riefky Harsya menyebut keputusan itu diambil tanpa persetujuan Demokrat. Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali diminta konfirmasinya. Seperti apa respons NasDem?

"Ya engga ngerti tanya sama Demokrat. Demokrat yang menyampaikan itu, seperti apa karena kami sendiri belum dengar," katanya kepada wartawan, Kamis, 31 Agustus 2023.

Ia mengaku belum sempat ada terjalin komunikasi antara Partai NasDem dan Demokrat.

Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya mengatakan bahwa keputusan itu diambil setelah Surya dan Cak Imin bertemu di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta pada Selasa 29 Agustus 2023.

"Secara sepihak Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai Cawapres Anies, tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS," kata Teuku melalui keterangan Pers, pada Kamis 31 Agustus 2023.

Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kurikulum Merdeka Kelas 4 Halaman 26: Sudah Besar!

"Malam itu juga, Capres Anies dipanggil oleh Surya Paloh untuk menerima keputusan itu," ujarnya menambahkan.

Padahal, kata Teuku, Anies sebelumnya sudah sepakat menjadikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres pendampingnya. Hal itu disepakati pimpinan NasDem, PKS, dan Demokrat.

"Di masa-masa ini, sejumlah Parpol sahabat mendekati dan membuka komunikasi politik dengan Partai Demokrat. Khusus pada pertemuan dengan salah satu Parpol yang mengundang perhatian publik, Capres Anies menghubungi pada 12 Juni 2023 dan mengatakan kepada Ketum AHY, 'Saya ditelepon beberapa kali oleh Ibu saya dan guru spiritual saya, agar segera berpasangan dengan Capres-Cawapres Anies-AHY'," katanya.

"Sesuai dengan mandat yang telah diberikan oleh ketiga Ketua Umum Partai Politik yang masing-masing ditandatangani oleh Ketua Umum Nasdem Surya Paloh, Presiden PKS Ahmad Syaikhu, dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono untuk menentukan siapa calon wakil presiden yang dipilihnya," ujarnya.

"Maka pada 14 Juni 2023, Capres Anies memutuskan untuk memilih Ketum AHY sebagai cawapresnya," pungkasnya.***

Editor: Ali A

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x