5 Fakta Operasi Badai Al Aqsa, Perang Paling Mematikan Bagi Zionis

- 26 Oktober 2023, 18:44 WIB
Hamas meriis video pembuatan persenjataan yang digunakan untuk operasi Badai Al Aqsa
Hamas meriis video pembuatan persenjataan yang digunakan untuk operasi Badai Al Aqsa /banjarnegaraku.com/afif/

Seorang perwira tentara Israel, Ephraim Ganor, mengatakan “Ini adalah bagaimana operasi Hamas menyingkapkan sistem keamanan kami, dan tanggal 7 Oktober 2023 akan menjadi hari yang paling gelap, paling sulit, dan mengerikan dalam sejarah Israel. lebih buruk dari tanggal 6 Oktober 1973, dan perbandingan apa pun di antara keduanya adalah salah.”

Tentara Zionis merasa kecolongan akan serangan mendadak tersebut. Diketahui, sistem penjagaan perbatasan negara zionis tersebut adalah yang tercanggih. Namun, kecanggihan sistem pertahanan Israel tersebut bobol setelah Al Qassam berhasil masuk dan berhasil mempermalukan tentara pendudukan Israel.

Baca Juga: Kami Dikhianati, Kesaksian Tentara Israel Sejak Hamas Lancarkan Serangan Badai Al Aqsa 7 Oktober 2023

3. Krisis keamanan berkembang menjadi krisis kemanusiaan

Krisis keamanan telah berubah menjadi krisis kemanusiaan ketika Zionis melakukan blokade terhadap akses listrik, bahan bakar, obat-obatan, air bersih, dan makanan terhadap Gaza yang berpenduduk 2,3 juta orang itu. 

Menurut jurnalis sekaligus aktvis kemanusiaan asal Indonesia Muhammad Husein, dalam  kondisi tidak perang saja Gaza sudah diblokade dan dibatasi akses kebutuhan dasar hidupnya.

Dalam kondisi tidak perang warga Gaza memerlukan setidaknya 200 truk bantuan untuk kebutuhan dasar hidupnya. Sekarang, hanya 20 truk yang masuk dan itu pun setelah belasan hari perang berlangsung.

4. Jumlah korban yang menyedihkan

Pada waktu artikel ini dibuat, jumlah korban di Palestina 4 kali lebih banyak dibanding di Israel. Di Palestina setidaknya 6.546 orang tewas sejak 7/10 dan belasan ribu lainnya terluka. Di pihak Israel dilaporkan 1.405 korban tewas termasuk warga sipil dan tentara pendudukan.

Di Palestina jumlah itu akan semakin cepat bertambah karena Israel juga menargetkan tempat ibadah seperti Masjid dan Gereja. Yang paling menyedihkan adalah penyerangan pada rumah sakit dimana warga palestina mengira disitulah tempat teraman. 

Halaman:

Editor: Dimas D. Pradikta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x