Lebih lanjut Vivin juga menilai,bahwa masuknya Gibran sebagai bacawapres Prabowo Subianto tutut mempunyai andil dalam memberikan energi luar biasa, termasuk juga mendongkrak elektabilitas dalam simulasi tiga pasang capres-cawapres.
Vivin juga mengungkapkan bahwa dari survei tersebut diketahui bawa pendukung capres lain dalam survei-survei sebelumnya beralih ke Prabowo-Gibran. Akan tetapi kondisi yang serupa justru kurang terlihat dari sosok Mahfud MD maupun Cak Imin.
Baca Juga: Erick Thohir Pamer Peserta Piala Dunia U-17 dan FIFA Kompak Puas dengan Persiapan Indonesia
Dimana keduanya praktis mengalami stagnasi saat dipasangkan dengan figur capres masing-masing. Dikatakan Vivin bahwa pasangan Prabowo-Gibran seakan menjadi magnet bagi pemilih yang lebih luas, dibandingkan dengan pasangan Ganjar maupun Anies.
Sisok Gibran Rakabuming Raka yang diragukan sebagian kalangan karena usianya masih sangat muda , nyatanya mampu mengimbangi ketokohan Mahfud dan Cak Imin yang telah terlebih dahulu menunjukkan sepak terjangnya di lembaga tinggi negara, maupun kepartaian.
Kontroversi kehadiran Gibran Rakabuming Raka di kontestasi Pilpres 2024
Akan tetapi kehadiran sosok Gibran Rakabuming Raka sendiri dalam kontestasi Pilpres 2024 sebagai bacawapres Prabowo juga turut menimbulkan kontroversi, karena didasarkan pada putusan Mahkamah Konstitusi menjelang pendaftaran ke KPU.
Namun demikian, ujar Vivin, konteks yang perlu dilihat yakni adalah berpasangannya Gibran dengan Prabowo merupakan sesuatu yang menunjukkan keseriusan Jokowi meng-endorse Prabowo, dalam kontestasi Pilpres 2024.
Dimana PDIP bersikeras mencalonkan Ganjar, meskipun banyak pihak yang menilai berisiko mengalami kekalahan. Putusan MK membuka peluang bagi anak muda untuk bisa menjadi penyelenggara negara. Sementara itu adanya tudingan mengenai putusan MK yang hanya menguntungkan Gibran juga tak beralasan.