Kolombia menerapkan penyebaran nyamuk Wolbachia pada 2015. Hasilnya kasus DBD di sana turun hingga 95-97 persen.
Pihak kemenkes sudah memastikan kalau efek ikutan (kipi) dari penyebaran nyamuk mengandung Wolbachia sangat minim. Aman bagi masyarakat. Kekhawatiran para penentang kebijakan Kemenkes hanya berupa dugaan belum ada bukti.
Bahkan Kominfo menyatakan informasi-informasi bahwa nyamuk mengandung Wolbachia mengandung gen LGBT dan menyebabkan Japan Enchephalis (JE) adalah informasi bohong (hoaks). Namun sejauh ini tidak ada kabar laporan polisi terhadap penyebar hoaks berkaitan nyamuk mengandung Wolbachia ini. ***