BANJARNEGARAKU.COM - Penyebaran telur nyamuk Aedes mengandung bakteri Wolbachia sempat mendapat tentangan dari beberapa organisasi. Bakteri Wolbachia adalah bakteri yang biasa menginfeksi serangga namun aman bagi manusia. Kerja Wolbachia adalah menekan replikasi virus Dengue yang ada dalam tubuh nyamuk Aedes.
Virus Dengue menjadi lemah dengan demikian nyamuk Aedes yang menggigit tidak lagi efektif menularkan virus Dengue ke Manusia. Virus Dengue adalah virus penyebab sakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Baca Juga: Terima Penghargaan! Banjarnegara Raih Peringkat Kedua Penanganan Stunting se-Jateng
Penggunaan Wolbachia sudah diteliti oleh Prof. dr. Adi Utarini, MSc., MPH, PhD (Prof. Uut) melalui program World Mosquito Program (WMP) yang didukung oleh Yayasan Tahija. Prof. Uut sudah mengujicobakan penyebaran nyamuk mengandung Wolbachia di Bantul dan kota Yogyakarta atas persetujuan Sultan Hamengkubuwono X.
Hasilnya sangat signifikan menekan penyakit DBD hingga 77,1 persen dan angka hospitalization karena dengue berkurang 86,1 persen. Daerah Istimewa Yogyakarta jadi tercatat sebagai provinsi dengan penurunan kasus DBD terbanyak tiap tahunnya.
Penggunaan nyamuk mengandung Wolbachia juga sudah diterapkan di beberapa negara. Di Australia, penggunaan Wolbachia berhasil menurunkan DBD hingga 93 persen pada tahun 2011. Brazil mencoba keampuhan Wolbachia pada 2014. Hasilnya DBD turun hingga 76 persen.
Baca Juga: Misterius! Sebuah Mobil Ditemukan Masuk Saluran Irigasi di Desa Senon Kemangkon
Tidak hanya DBD yang teratasi di Brazil, bahkan kasus Chikungunya turun 56 persen dan Zika menurun hingga 37 persen.