BANJARNEGARAKU.COM - Sejak dimulainya konflik di Jalur Gaza pada tanggal 7 Oktober 2023, lebih dari 5.000 tentara dari Pasukan Pendudukan Israel (IOF) telah terluka, dengan sekitar 2.000 di antaranya secara resmi diakui sebagai penyandang disabilitas oleh IOF, demikian seperti yang diungkapkan oleh surat kabar Ibrani "Yedioth Ahronoth" pada hari Sabtu.
Diberitakan Roya News pada 9/12 bahwa sebuah laporan yang menggambarkan 'tsunami trauma' di tengah Pasukan Pendudukan Israel, mencatat bahwa lebih dari 1.000 tentara saat ini sedang menerima perawatan di berbagai rumah sakit. Ini menciptakan beban yang signifikan pada sistem kesehatan militer Israel, memaksa mereka untuk menangani volume cedera yang besar dan kompleks.
Sebelumnya, media Ibrani telah melaporkan bahwa selama invasi darat ke Gaza yang dilakukan oleh IOF di Jalur Gaza utara selama dua bulan terakhir, sekitar 100 tentara mengalami 'cedera mata', menyoroti tingkat kekerasan dan risiko yang dihadapi oleh personel militer selama operasi tersebut.
Sementara itu, jumlah resmi tentara IOF yang tewas sejak 7 Oktober mencapai 420 perwira dan prajurit. Angka kematian yang tinggi ini mencerminkan kompleksitas dan intensitas pertempuran di wilayah tersebut, yang juga menyebabkan ribuan warga sipil Palestina kehilangan nyawa.
Dengan lebih dari 2.000 tentara IOF yang kini hidup dengan cacat, baik fisik maupun mental, dampak perang ini terhadap personel militer menjadi sangat nyata. Masalah kesehatan mental, trauma, dan tantangan rehabilitasi fisik menjadi tantangan besar yang akan dihadapi oleh banyak dari mereka dalam perjalanan pemulihan mereka.***