BANJARNEGARAKU.COM - Dalam pemilihan presiden (pilpres) saat ini terasa lebih ramai, karena masyarakat cenderung lebih perhatian pada ketiga pasangan calon (paslon) dibandingkan pemilihan legislatif (pileg).
Hal ini berasa banget isu Pilpres lebih ramai dibicarakan orang, pasalnya masyarakat pun lebih mengenal atau berusaha mengenal pasangan calon untuk pilpres dibandingkan caleg yang memang jumlahnya pun ribuan, dari 18 parpol yang berkontestasi di pileg secara nasional.
Hal tersebut merupakan akibat dari pelaksanaan pemilu serentak. Karena itulah, para caleg juga harus melakukan pendekatan lebih banyak ke masyarakat supaya sosoknya lebih dikenal dengan tujuan meraih suara yang membuatnya bisa duduk di kursi legislatif. Dan jelas ini membuat persaingan para Caleg bakal lebih ketat.
Hal ini juga diungkapkan oleh MQ Iswara, caleg dari Partai Golongan Karya untuk DPRD Jawa Barat, hal yang wajar apabila masyarakat lebih hapal tentang pilpres dibandingkan pileg. Pilpres hanya memiliki 3 pasangan calon, sedangkan caleg ada ribuan dari banyak partai.
"Tetapi kalau caleg kelebihannya bisa penetrasi lebih jauh ke masyarakat, ke ruang lingkup masyarakat yang lebih kecil sampai ke RT, bahkan orang per orang. Sementara pilpres memang gaungnya luar biasa, tapi penetrasinya tidak sampai jauh," ucap Iswara di Bandung, Selasa, 19 Desember 2023.
Baca Juga: Terbaru! Kunci Jawaban Bahasa Inggris Kelas 4 SD Halaman 90-91 Unit 8: Be on Time, Kurikulum Merdeka
Agar dapat meraih suara pemilih, Iswara mengatakan bahwa dia melakukan kampanye seperti sebelumnya. Ia memang juga pernah duduk di DPRD Jabar sehingga ia tetap melakukan cara kampanye yang umumnya dilakukan untuk mengejar simpati masyarakat, supaya disukai, kemudian dipilih.
"Kampanye yang paling efektif itu silaturahmi, kampanye jabat tangan, itu yang paling utama. Yang berbeda itu hanya isu yang akan kita angkat ke masyarakat. Isu-isu tahun ini tentu beda dengan 5 tahun yang lalu, jadi narasi kampanyenya yang berbeda sesuai dengan kondisi faktual saat ini," ujar Iswara yang juga Sekretaris DPD Partai Golkar Jabar itu.