Network
BANJARNEGARAKU.COM - Organisasi untuk veteran "Tentara Israel" yang mengalami cacat melaporkan bahwa lebih dari 10.000 tentara Israel menderita gangguan stres pasca-trauma (PTSD) setelah Pasukan Pendudukan Israel (IOF) mengakhiri agresinya terhadap Jalur Gaza.
Diberitakan Roya News bahwa kebijakan "rumah sakit Israel" yang memulangkan tentara IOF yang terluka lebih awal dari yang direkomendasikan turut menyumbang pada kompleksitas kondisi psikologis para veteran tersebut.
Baca Juga: Genosida di Jalur Gaza Akan Terus Dilanjutkan Tel Aviv Bahkan Tanpa Dukungan Internasional Sekalipun
Organisasi veteran mencatat bahwa perang yang terjadi di Gaza kali ini "tidak menyerupai pertempuran-pertempuran sebelumnya." Hal ini menunjukkan bahwa tidak hanya dampak fisik tetapi juga dampak psikologis dari konflik tersebut lebih berat dari yang diperkirakan sebelumnya.
Pernyataan ini memberikan gambaran bahwa ketegangan dan traumatisasi yang dialami oleh tentara IOF jauh melampaui pengalaman pertempuran sebelumnya.
Pulang Lebih Awal dengan Alasan Tingginya Jumlah Korban
Salah satu aspek yang mencolok dalam laporan organisasi veteran adalah kebijakan "rumah sakit Israel" yang memulangkan tentara IOF yang terluka lebih awal dari yang direkomendasikan.
Alasannya adalah tingginya jumlah korban yang menjadi korban dalam konflik tersebut. Langkah ini, meskipun mungkin dilakukan sebagai upaya untuk mengatasi beban penuh di fasilitas kesehatan, dapat meningkatkan risiko terjadinya PTSD dan masalah kesehatan mental lainnya di kalangan veteran.***
