Network
BANJARNEGARAKU.COM - Sebuah video beredar luas, menampilkan rekaman suara yang diduga Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, tengah memarahi calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, setelah debat keempat.
Dalam rekaman tersebut, Surya Paloh mempertanyakan hasil survey pasangan AMIN yang selalu terendah, mencela data yang diungkap Anies, serta menyebut kesalahan masa lalu Anies yang dianggap terlalu banyak.
Namun, kebenaran rekaman tersebut diuji saat Partai NasDem secara resmi membantah keasliannya melalui akun resmi mereka di platform media sosial.
Mereka menyatakan bahwa rekaman tersebut adalah hoaks, memperingatkan masyarakat untuk mewaspadai penyebaran informasi palsu terkait Pemilu 2024.
Hoaks Gunakan Teknologi AI
Fenomena hoaks semakin meresahkan dengan munculnya teknologi generatif seperti "deepfake," yang mampu menciptakan disinformasi dalam bentuk rekaman suara atau video palsu dengan cepat.
Media sosial, sebagai saluran penyiaran utama, turut menjadi wadah penyebaran hoaks yang sangat potensial. Dalam konteks ini, Partai NasDem memberikan konfirmasi bahwa rekaman yang beredar merupakan produk hoaks, menyoroti bahaya disinformasi dalam kontestasi politik.
Penting untuk diingat bahwa perkembangan teknologi AI, termasuk "deepfake," menjadi senjata baru dalam menghasilkan informasi palsu yang sulit dibedakan dari fakta nyata. "Big data" atau "mahadata" juga memainkan peran kunci dalam mengatur narasi palsu dengan memanfaatkan informasi yang dikumpulkan dari berbagai sumber.
Dalam kasus ini, suara yang digunakan dalam rekaman palsu tersebut ternyata dihasilkan oleh Artificial Intelligence (AI), menambahkan kompleksitas dalam mengidentifikasi keaslian suatu informasi.
