"Dari sejarah kita akan tahu anatomi sebuah peristiwa itu terjadi, apa sebab akibatnya. Sehingga sangat penting historical competencies itu. Saya sangat tertarik dengan sejarah di SMA karena dulu ketika sekolah, guru saya sangat bermakna cerita-cerita sejarahnya" tandasnya.
Presiden Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI) Sumardiansyah Perdana Kusuma menyatakan, hal itu akan disesuaikan dengan melihat konektivitas antar Capaian Pembelajaran. Ia juga menjelaskan jika pelajaran sejarah di SMA akan tetap diajarkan secara kronologis, namun untuk sejarah tingkat lanjut dapat dilakukan pendekatan tematik.
Baca Juga: Jerawat: Lebih dari Sekadar Benjolan, Ini yang Perlu Anda Ketahui
"Setelah capaian pembelajaran ini selesai, saya harapkan nanti ditunjang dengan pembuatan panduan pembelajaran, buku teks, perangkat pembelajaran hingga pelatihan untuk para guru sejarah. Kami berharap asosiasi guru juga selalu dilibatkan agar implementasi di lapangan tidak terjadi miskonsepsi," harap Sumardiansyah.
Acara yang diselenggarakan Kemendikbud khususnya Puskurjar, mengambil tema Penyusunan Panduan Mata Pelajaran pada Pendidikan Kesetaraan. ***