Kunci Jawaban IPAS Kelas 5 SD MI Kurmer, Halaman 73, Bab 2 Harmoni dalam Ekosistem, Topik C: Transfer Energi

3 September 2023, 17:59 WIB
Kunci Jawaban IPAS Kelas 5 SD MI Kurmer, Halaman 73, Bab 2 Harmoni dalam Ekosistem, Topik C: Transfer Energi /Pexels.com/ronaldo guiraldelli/

BANJARNEGARAKU.COM - Berikut ini adalah kunci jawaban IPAS kelas 5 SD MI halaman 73 Kurikulum Merdeka: Bab 2, Harmoni dalam Ekosistem, Topik C: Ekosistem yang Harmonis: Refleksi Proyek Belajar.

 

Penyusunan kunci jawaban IPAS Kelas 5 SD MI halaman 73 Kurikulum Merdeka: Bab 2, Harmoni dalam Ekosistem, Topik C: Ekosistem yang Harmonis: Refleksi Proyek Belajar ini dilansir Banjarnegaraku.com dari Buku IPAS kelas 5 SD MI halaman 73 terbitan Kementerian Pendidkan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Kali ini, kunci jawaban IPAS Kelas 5 SD MI halaman 73 Kurikulum Merdeka: Bab 2, Harmoni dalam Ekosistem, Topik C: Ekosistem yang Harmonis: Refleksi Proyek Belajar ini juga berdasarkan penjelasan narasumber Leni Nurindah, S.Pd, alumni Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Surabaya (Unesa).


Kunci jawaban IPAS Kelas 5 SD MI halaman 73 Kurikulum Merdeka: Bab 2, Harmoni dalam Ekosistem, Topik C: Ekosistem yang Harmonis: Refleksi Proyek Belajar ini dapat adik-adik pelajari untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan selama proses pembelajaran.

Kunci jawaban IPAS Kelas 5 SD MI halaman 73 Kurikulum Merdeka: Bab 2, Harmoni dalam Ekosistem, Topik C: Ekosistem yang Harmonis: Refleksi Proyek Belajar.

Baca Juga: Kunci Jawaban IPAS Kelas 5 SD MI Kurmer, Halaman 72, Bab 2 Harmoni dalam Ekosistem, Topik C: Transfer Energi

Refleksi Proyek Belajar

1. Apa hal menarik yang ditemukan saat mulai memisahkan sampah makanan?
Jawab:

Memisahkan sampah makanan adalah langkah yang penting dalam mengelola sampah dengan lebih berkelanjutan. Beberapa hal menarik yang ditemukan saat mulai memisahkan sampah makanan meliputi:

a. Kurangnya Pemborosan Makanan
Saat Kami mulai memisahkan sampah makanan, Kami akan lebih sadar tentang berapa banyak makanan yang sebelumnya Kami buang. Ini dapat mendorong Kami untuk lebih berhati-hati dalam merencanakan dan menggunakan makanan dengan lebih efisien.

b. Kompos
Kami menemukan bahwa sebagian besar sampah makanan yang Kami hasilkan dapat diubah menjadi kompos. Proses kompos ini dapat menghasilkan pupuk yang sangat baik untuk taman atau pertanian Kami, dan Kami akan melihat betapa berharganya limbah organik ini.

c. Reduksi Bau dan Lalat
Memisahkan sampah makanan dapat membantu mengurangi bau tidak sedap dan penarikan lalat yang seringkali terjadi ketika sampah organik dicampur dengan sampah lainnya.

d. Pemahaman Lebih Mendalam tentang Siklus Makanan
Dengan memisahkan sampah makanan, Kami mungkin akan lebih memahami bagaimana sisa-sisa makanan Kami berkontribusi pada ekosistem alam dan berinteraksi dengan organisme seperti cacing tanah dan mikroorganisme pengurai.

e. Kurangnya Dampak Lingkungan
Memisahkan sampah makanan dapat mengurangi dampak lingkungan dari pembuangan limbah organik ke tempat pembuangan akhir. Ini dapat membantu mengurangi emisi metana, yang merupakan gas rumah kaca yang kuat.

f. Peningkatan Kesadaran Lingkungan
Tindakan memisahkan sampah makanan dapat menghasilkan peningkatan kesadaran lingkungan secara keseluruhan. Kami akan lebih sadar tentang berbagai jenis limbah yang Kami hasilkan dan dampaknya pada lingkungan.

g. Potensi Penghematan Biaya
Dalam beberapa kasus, pemisahan sampah makanan dapat mengarah pada penghematan biaya karena Kami menghasilkan lebih sedikit sampah yang harus dibuang ke tempat pembuangan akhir. Ini juga dapat mengurangi biaya pengangkutan sampah.

h. Mengurangi Pencemaran Lingkungan
Dengan memisahkan sampah makanan, Kami juga membantu mengurangi pencemaran lingkungan seperti pencemaran air yang disebabkan oleh limbah organik yang membusuk di tempat pembuangan akhir.

Dengan memulai praktik memisahkan sampah makanan, Kami tidak hanya berkontribusi pada pengelolaan sampah yang lebih berkelanjutan tetapi juga dapat mendapatkan manfaat pribadi dalam hal penghematan, kesadaran lingkungan, dan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana sampah organik memainkan peran dalam ekosistem.

Baca Juga: Kunci Jawaban IPAS Kelas 5 SD MI Kurmer, Halaman 69, Bab 2 Harmoni dalam Ekosistem, Topik C: Transfer Energi

2. Bagaimana kondisi lingkungan di sekolah setelah memulai memisahkan sampah makanan?
Jawaban:
Kondisi lingkungan di sekolah dapat mengalami perubahan positif setelah memulai program pemisahan sampah makanan. Berikut adalah beberapa perubahan yang mungkin terjadi:

a. Pengurangan Sampah
Salah satu dampak yang paling mencolok dari memisahkan sampah makanan adalah pengurangan jumlah sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir. Hal ini dapat mengurangi tekanan pada fasilitas pengolahan sampah dan membantu mengurangi dampak lingkungan negatif dari pembuangan sampah.

b. Kurangnya Bau Tidak Sedap
Dengan memisahkan sampah makanan, limbah organik yang membusuk tidak lagi dicampur dengan sampah lainnya. Ini dapat membantu mengurangi bau tidak sedap di sekitar area tempat sampah.

c. Penghasilan Kompos
Dalam banyak kasus, sampah makanan yang dipisahkan dapat diubah menjadi kompos. Ini adalah sumber daya yang sangat berharga untuk sekolah karena dapat digunakan sebagai pupuk untuk taman atau kebun sekolah. Hal ini dapat meningkatkan kesuburan tanah dan pertumbuhan tanaman.

d. Peningkatan Kesadaran Lingkungan
Program pemisahan sampah makanan di sekolah dapat meningkatkan kesadaran lingkungan di antara siswa, guru, dan staf sekolah. Ini dapat mengarah pada tindakan yang lebih bijaksana dalam pengelolaan sampah dan perlindungan lingkungan.

e. Pengurangan Pencemaran Lingkungan
Dengan mengurangi jumlah limbah organik yang mencemari tempat pembuangan akhir, sekolah dapat membantu mengurangi pencemaran lingkungan, terutama pencemaran air dan pencemaran udara yang disebabkan oleh pembusukan sampah organik.

f. Keterlibatan Komunitas
Program pemisahan sampah makanan di sekolah juga dapat mengundang partisipasi dan dukungan dari komunitas sekitar. Ini dapat menjadi peluang untuk berkolaborasi dengan orang tua, organisasi lingkungan, atau perusahaan lokal dalam upaya untuk menjaga lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan.

g. Peluang Pendidikan
Program pemisahan sampah makanan juga dapat menjadi alat pendidikan yang berharga. Sekolah dapat menggunakan program ini untuk mengajarkan siswa tentang siklus makanan, daur ulang, kompos, dan pentingnya menjaga lingkungan.

h. Potensi Penghematan Biaya
Meskipun memulai program pemisahan sampah makanan memerlukan investasi awal, sekolah dapat menghemat biaya dalam jangka panjang karena mengurangi jumlah sampah yang harus dibuang ke tempat pembuangan akhir.

Selain manfaat lingkungan, program pemisahan sampah makanan di sekolah juga dapat membangun kesadaran, tanggung jawab sosial, dan keterampilan berkelanjutan di antara siswa, yang merupakan investasi berharga untuk masa depan.

Baca Juga: Kunci Jawaban IPAS Kelas 5 SD MI Kurmer, Halaman 68, Bab 2 Harmoni dalam Ekosistem, Topik C: Transfer Energi

3. Apakah yang kalian lakukan dapat membantu menjaga keseimbangan ekosistem di sekitar sekolah kalian? Mengapa?
Jawab:
Ya, apa yang dilakukan dengan memisahkan sampah makanan di sekitar sekolah dapat membantu menjaga keseimbangan ekosistem di area tersebut. Ini terjadi karena tindakan memisahkan sampah makanan memiliki sejumlah dampak positif yang dapat berkontribusi pada keseimbangan ekosistem:

a. Pengurangan Pencemaran Lingkungan
Dengan memisahkan sampah makanan, limbah organik yang membusuk tidak lagi mencemari tempat pembuangan akhir atau lingkungan sekitar. Ini membantu menjaga kualitas air dan udara di sekitar sekolah dan mencegah pencemaran yang dapat mengganggu organisme di ekosistem.

b. Peningkatan Kualitas Tanah
Kompos yang dihasilkan dari sampah makanan yang dipisahkan adalah pupuk alami yang sangat baik untuk tanah. Ini dapat digunakan untuk meningkatkan kesuburan tanah di area sekitar sekolah, yang pada gilirannya mendukung pertumbuhan tanaman dan ekosistem tanah yang seimbang.

c. Mengurangi Dampak Pembuangan Sampah
Dengan mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir, tindakan ini membantu mengurangi dampak negatif dari aktivitas pembuangan sampah terhadap ekosistem tempat pembuangan akhir dan lingkungan yang terkait.

d. Pengenalan Keanekaragaman Hayati
Program pemisahan sampah makanan juga dapat menjadi kesempatan untuk memperkenalkan siswa pada keanekaragaman hayati dan peran organisme pengurai dalam ekosistem. Ini dapat mempromosikan pemahaman yang lebih baik tentang ekosistem lokal.

e. Kesadaran Lingkungan: Program ini dapat meningkatkan kesadaran lingkungan di antara siswa dan staf sekolah, yang dapat memengaruhi pilihan mereka dalam kehidupan sehari-hari dan tindakan berkelanjutan.

f. Mengurangi Tekanan pada Sumber Daya Alam

Dengan mengurangi pemborosan makanan dan menghasilkan kompos, sekolah dapat membantu mengurangi tekanan pada sumber daya alam seperti air, tanah, dan energi yang digunakan untuk mengelola sampah.

g. Pendidikan Berkelanjutan
Program pemisahan sampah makanan juga dapat berfungsi sebagai alat pendidikan yang berkelanjutan yang membantu siswa memahami pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem dan mengambil tindakan yang bertanggung jawab terhadap lingkungan.

Dengan demikian, tindakan pemisahan sampah makanan di sekitar sekolah dapat memiliki dampak positif dalam menjaga keseimbangan ekosistem di area tersebut dan melibatkan komunitas sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan yang lebih luas.

Baca Juga: Kunci Jawaban IPAS Kelas 5 SD MI Kurmer, Halaman 64-65, Bab 2 Harmoni dalam Ekosistem, Topik C Transfer Energi

4. Apa yang harus dilakukan agar keranjang kompos bisa terus berjalan walaupun proyek belajar telah usai?
Jawab:
Untuk menjaga agar keranjang kompos tetap berjalan setelah proyek belajar selesai, ada beberapa langkah yang dapat diambil:

a. Pengangkatan Tanggung Jawab
Alihkan tanggung jawab pengelolaan keranjang kompos kepada orang atau kelompok yang bersedia melanjutkan proyek ini. Ini bisa menjadi guru, siswa, atau staf sekolah yang berminat.

b. Pengorganisasian Kelompok Kompos
Bentuk kelompok atau komite kompos yang terdiri dari siswa, guru, dan staf sekolah yang bertanggung jawab untuk merawat keranjang kompos. Pastikan ada jadwal rotasi untuk memastikan semua anggota kelompok terlibat.

c. Pendidikan Berkelanjutan
Teruskan pendidikan tentang kompos kepada siswa dan anggota komunitas sekolah. Ini dapat mencakup presentasi, workshop, atau materi pendidikan lainnya untuk menjaga kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya kompos.

d. Kerjasama dengan Komunitas
Jika memungkinkan, kerjasama dengan komunitas setempat untuk mengambil bagian dalam proyek kompos sekolah. Mungkin ada orang tua atau warga sekitar yang tertarik untuk membantu memelihara keranjang kompos.

e. Monitoring dan Evaluasi
Terus pantau dan evaluasi proyek kompos secara berkala untuk memastikan bahwa proses kompos berjalan dengan baik dan tanpa masalah. Identifikasi dan atasi masalah jika ditemukan.

f. Dukungan dari Pihak Sekolah
Pastikan dukungan dari pihak sekolah untuk proyek kompos tetap ada, termasuk alokasi anggaran jika diperlukan untuk perawatan dan perbaikan peralatan kompos.

g. Promosi Hasil Kompos
Gunakan kompos yang dihasilkan untuk memperkaya tanah di sekolah, taman, atau proyek berkebun lainnya. Ini adalah cara yang baik untuk menunjukkan manfaat dari proyek kompos dan mengapresiasi hasil kerja keras.

h. Partisipasi Terbuka
Ajak siswa, guru, dan staf sekolah untuk berpartisipasi secara terbuka dan terbuka dalam proyek kompos. Ini dapat menciptakan rasa memiliki dan tanggung jawab yang lebih besar terhadap proyek tersebut.

Dengan mengambil langkah-langkah ini, dapat menjaga kelangsungan proyek kompos sekolah dan memastikan bahwa upaya untuk mengurangi sampah organik dan memelihara lingkungan tetap berlanjut setelah proyek belajar selesai.

Baca Juga: Kunci Jawaban IPAS Kelas 5 SD MI Kurmer, Halaman 62, Bab 2 Harmoni dalam Ekosistem, Topik C: Transfer Energi


5. Dari pengalaman belajar di proyek ini, apakah hal yang bisa kalian terapkan di lingkungan sekolah kalian?
Jawab:
Dari pengalaman belajar dalam proyek ini, ada beberapa hal yang dapat kami terapkan di lingkungan sekolah kami:

a. Program Pemisahan Sampah Makanan
Kami dapat memulai atau memperluas program pemisahan sampah makanan di sekolah kami. Ini dapat melibatkan pendidikan kepada siswa tentang bagaimana memisahkan sampah dengan benar, pengadaan keranjang kompos, dan pengelolaan kompos sekolah.

b. Kegiatan Pendidikan Lingkungan
Kami dapat mengadakan lebih banyak kegiatan pendidikan lingkungan, seperti workshop, seminar, atau pertemuan berkala, untuk meningkatkan kesadaran lingkungan di antara siswa dan staf sekolah.

c. Penggunaan Kompos
Hasil dari proyek kompos dapat digunakan untuk memperkaya tanah di taman sekolah atau dalam kegiatan berkebun. Ini adalah cara praktis untuk mengaplikasikan kompos yang dihasilkan dan memanfaatkan sumber daya alam yang ada.

d. Dukungan dari Komunitas Sekolah
Kami dapat menggalang dukungan lebih lanjut dari komunitas sekolah, termasuk orang tua, guru, dan staf sekolah, untuk menjaga kesinambungan proyek kompos dan upaya lingkungan lainnya.

e. Monitoring dan Evaluasi Berkelanjutan
Kami akan melanjutkan praktik monitoring dan evaluasi untuk memastikan bahwa proyek kompos dan kegiatan lingkungan lainnya berjalan dengan baik dan berkelanjutan.

f. Kolaborasi dengan Organisasi Lingkungan
Jika memungkinkan, kami dapat menjalin kerjasama dengan organisasi lingkungan setempat untuk mendapatkan panduan dan sumber daya tambahan dalam upaya pelestarian lingkungan.

g. Pendidikan Berkelanjutan
Kami akan terus memberikan pendidikan dan pelatihan kepada siswa tentang praktik berkelanjutan, perlindungan lingkungan, dan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem.

h. Kebijakan Sekolah Berkelanjutan
Kami dapat bekerja sama dengan pihak sekolah untuk mengembangkan kebijakan berkelanjutan yang mendukung upaya lingkungan di sekolah kami.

Melalui penerapan langkah-langkah ini, kami berharap dapat menjaga dan memperluas dampak positif proyek belajar ini di lingkungan sekolah kami dan berkontribusi pada pelestarian lingkungan yang lebih luas.

Baca Juga: Kunci Jawaban IPAS Kelas 5 SD MI Kurmer, Halaman 60, Bab 2 Harmoni dalam Ekosistem, Topik B: Transfer Energi

Demikian kunci jawaban IPAS Kelas 5 SD MI halaman 73 Kurikulum Merdeka: Bab 2, Harmoni dalam Ekosistem, Topik C: Ekosistem yang Harmonis: Refleksi Proyek Belajar. Semoga bermanfaat.

Disclaimer: Jawaban di atas hanya sebagai referensi siswa dalam belajar, dan tidak merupakan jawaban mutlak. Siswa masih dapat bereksplorasi dengan jawaban lain. *

 

Editor: Ali A

Sumber: Buku IPAS Kelas 5 Kurikulum Merdeka 2022

Tags

Terkini

Terpopuler