Waspada! Demam Berdarah Bisa Menimbulkan Komplikasi dan Bayi Prematur, Simak Cara Mencegahnya

- 10 Oktober 2022, 11:10 WIB
Ilustrasi DBD. Musim Hujan Datang, Awas! Demam Berdarah Dengue Mengancam, Berikut Pencegahan Penyakit DBD
Ilustrasi DBD. Musim Hujan Datang, Awas! Demam Berdarah Dengue Mengancam, Berikut Pencegahan Penyakit DBD /Pixabay/FotoshopTFS

BANJARNEGARAKU.COM - Tahukah kamu kalau demam berdarah yang parah dapat menyebabkan beberapa komplikasi.

Komplikasi yang ditimbulkan seperti perdarahan internal dan kerusakan organ, tekanan darah juga bisa turun ke tingkat yang berbahaya hingga menyebabkan syok.

Dilansir dari hallo dokter, perlu diwaspadai karena dalam beberapa kasus, demam berdarah yang parah juga bisa menyebabkan kematian.

Baca Juga: Waspadai Demam Berdarah Saat Musim Hujan, Kenali Gejala dan Tanda-Tandanya

Wanita yang terkena penyakit ini selama kehamilan dapat menyebarkan virus pada saat bayi lahir.

Selain itu, bayi dari ibu yang terkena penyakit ini selama kehamilan memiliki risiko kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, atau gawat janin yang lebih tinggi.

Perlu diketahui hingga saat ini belum ada pengobatan khusus untuk penyakit demam berdarah.

Saat pulih, kamu harus minum banyak cairan, kamu juga perlu menghubungi dokter jika kamu memiliki tanda dan gejala dehidrasi berikut:

Baca Juga: Garuda Muda Takluk 1-5 dari Malaysia, Gagal Jadi Juara Grup

  • Berkurangnya buang air kecil.
  • Sedikit atau tidak ada air mata.
  • Mulut atau bibir kering.
  • Kelesuan atau kebingungan.
  • Ekstremitas dingin atau lembap;

Obat yang dijual bebas seperti acetaminophen dapat membantu mengurangi nyeri otot dan demam.

Namun, jika Anda menderita penyakit ini, Anda harus menghindari jenis obat pereda lainnya, termasuk aspirin, ibuprofen dan naproxen sodium.

Baca Juga: PMI Kabupaten Sragen Salurkan Bantuan 50 Jamban Sehat di Dua Desa Senilai Rp75 Juta

Yang menjadi perhatian serius adalah, obat pereda ini dapat meningkatkan risiko komplikasi perdarahan .

Jika Anda mengalami demam berdarah yang parah, Anda memerlukan:

  • Perawatan suportif di rumah sakit.
  • Penggantian cairan dan elektrolit intravena (IV).
  • Pemantauan tekanan darah.
  • Transfusi darah untuk menghilangkan darah.

Baca Juga: Innalillahi! Kakek 91 Tahun di Kebumen Ditemukan Meninggal Terbawa Banjir Sungai Wadasmalang

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa vaksin itu sendiri alat yang efektif untuk mengurangi demam di daerah-daerah di mana penyakit ini sering mewabah.

pencegahan demam berdarah dan demam berdarah masih menjadi metode utama untuk mencegah penyebaran demam berdarah.

Jika kamu tinggal atau daerah yang sering terkena penyakit ini, tips berikut dapat membantu mengurangi risiko nyamuk:

Baca Juga: Naas! Tiga Warga Tertimpa Pohon Tumbang di Gumiwang Banjarnegara

1. Memberantas sarang nyamuk yang dilakukan dalam dua kali pengasapan insektisida atau fogging dengan jarak 1 minggu

2. Menguras tempat penampungan air, seperti bak mandi, minimal setiap minggu

3. Menutup tempat penampungan air

4. Melakukan daur ulang barang yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk aedes aegepty.

5. pemandangan yang cukup di dalam rumah

Baca Juga: YouTuber Jess No Limit dan Sisca Kohl Lakukan Potret Prosesi Tinjing, Warganet: Selamat Ya Segera Menikah...

6. berkat kawat anti nyamuk di ventilasi rumah

7. Menaburkan bubuk larvasida (abate) pada penampungan air yang sulit dikuras

8. Menggunakan kelambu saat tidur

9. Menanam tumbuhan pengusir nyamuk

10. Menghentikan kebiasaan-kebiasaan pakaian

11. Menghindari wilayah wilayah yang rentan terhadap infeksi

Baca Juga: Banjir di Jakarta Selatan 3 Siswa MTsN 19 Jakarta Meninggal Dunia , Akibat Tertimpa Tembok Roboh

12. gunakan krim antinyamuk yang mengandung N-diethylmetatoluamide (DEET), tapi jangan gunakan DEET pada anak di bawah 2 tahun.

Demikan artikel tentang bagaimana cara mencegah demam berdarah pertama saat memasuki musim hujan, semoga bermanfaat.***

 

 

Editor: M. Alwan Rifai


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x