Kepala SMPN 3 Pagedongan Beberkan Rahasia Pembelajaran Berdiferensiasi yang Efektif, Simak Selengkapnya

- 12 November 2022, 12:14 WIB
Kegiatan panen karya siswa di SMPN 3 Pagedongan belum lama ini
Kegiatan panen karya siswa di SMPN 3 Pagedongan belum lama ini /doc. SMPN 3 Pagedongan

BANJARNEGARAKU.COM - Pembelajaran berdiferensiasi dibutuhkan kemauan dan kemampuan guru sebagai koordinator pembelajaran untuk menghadirkan pembelajaran yang berpihak pada peserta didik.

Hal tersebut dikemukakan oleh Kepala SMPN 3 Pagedongan Asri Ratna Sari saat diwawancarai tim banjarnegaraku.com belum lama ini.

"Dalam melaksanakan implementasi merdeka mengajar ditemukan hambatan dalam perencanaan pembelajaran, asessment dan pelaksanaan pembelajaran," ujarnya.

Maka, untuk mengatasi masalah pembelajaran diadakan pelatihan peningkatan kompetensi guru melalui IHT tentang lab untuk mengatasi MGMP dan webinar.

Baca Juga: Teladani Sosok Ayah dan Pendidik Sejati, JSIT Banjarnegara Sowan ke Rumah Syamsudin

Selain itu dilakukan dengan mengakses, mempelajari implementasi kurikulum merdeka di platform merdeka mengajar.

"Untuk mengukur kesiapan guru dalam pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi dilakukan sesi curhat bersama dan pengamatan pelaksanaan pembelajaran," lanjut Asri.

Lebih jauh dia menjelaskan, dalam sesi curhat tersebut guru mengungkapkan hambatan dan keinginannya dalam implementasi pembelajaran.

"kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran memotivasi dan mengakses PMM dan melakukan aksi nyata," tuturnya.

Baca Juga: Keren! Banjarnegara Tuan Rumah Kemah Besar Sako Siap Nasional 'Cikal Bakal Lahirnya Pandu'

Kemudian, setelah selesai satu paket kegiatan selanjutnya diikuti oleh guru, dan guru yang belum dibimbing akan dibimbing oleh guru lain.

Dijelaskan, pada awal Agustus 2022 SMPN 3 pagedongan memiliki komunitas belajar stripa dan sekolah super Banjarnegara.

"Kegiatannya yakni melakukan kegiatan di komunitas belajar mencari solusi dari hambatan yang dialami guru dan melakukan pelatihan," Ujar Asri.

Selain itu, pelatihan dilakukan dalam bentuk mini workshop sesuai dengan kesiapan, gaya mengajar dan minat guru.

Baca Juga: Baperlitbang Banjarnegara Luncurkan Fitur Riset Idea, Optimalisasi Pengelolaan Data Berbasis Digital

Guru juga perlu diperlakukan secara berdiferensiasi tidak hanya peserta didik, dengan demikian guru akan berkembang kompetensinya sesuai profilnya masing-masing.

"Pelaksanaan pembelajaran diadakan supervisi dan lessons, bahkan dihadirkan orang tua dalam proses pembelajaran," sambungnya.

Selanjutnya dilakukan refleksi setelah selesai pembelajaran dengan peserta didik, perwakilan orang tua dan guru dengan berbagi praktek pembelajaran baik praktik baik maupun praktik gagal agar dapat saling memberi masukan.

Baca Juga: Bocah Delapan Tahun di Banjarnegara Diculik, Diiming-imingi Uang 5 Ribu

implementasi pembelajaran Setelah diadakan perbaikan dan pelatihan sesuai kebutuhan guru di komunitas belajar diadakan refleksi dan Panen Karya.

"Karya dan berbagi praktek baik merupakan ajang bagi peserta didik yaitu portofolio terbaik menurut peserta didik dan karya guru dari implementasi pembelajaran," pungkas Asri.***

Editor: M. Alwan Rifai


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x