Gelar Profesor HC Diberikan Undip kepada Kepala Otorita IKN karena Ahli di Bidang Pengembangan Kota di Asia

- 9 Desember 2023, 15:11 WIB
Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono mendapat gelar Profesor Kehormatan (Honoris Causa) Bidang Keahlian Kota Layak Huni dan Berkelanjutan
Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono mendapat gelar Profesor Kehormatan (Honoris Causa) Bidang Keahlian Kota Layak Huni dan Berkelanjutan /Ali A/

Baca Juga: Presiden Jokowi Sikapi Pengungsi Rohingya, Begini Realita Kecurigaan Tentang TPPO

Adapun “Pendekatan 5D” terdiri lima “D” yakni Design, Density, Diversity, Digitalization, dan Decarbonization. Pertama, desain spasial perlu ditinjau ulang agar lebih terdesentralisasi dan lebih mampu mengatasi berbagai guncangan, termasuk ekonomi, finansial, kesehatan, dan perubahan iklim. Kedua, pengalaman saat pandemi COVID-19 menunjukkan bahwa kepadatan dapat membawa kerugian sekaligus keuntungan.

“Pandemi terbukti cepat menyebar di kawasan yang padat. Di saat yang sama, kawasan yang padat mendukung terjadinya perputaran ekonomi saat adanya karantina wilayah,” urainya.

Ketiga, terkait keragaman (Diversity), pandemi menyadarkan pentingnya kemudahan akses ke layanan dasar bagi seluruh warga kota tanpa terkecuali, termasuk pekerja informal dan kelompok rentan seperti perempuan, penyandang disabilitas, lansia, dan anak-anak. Keempat, kehidupan digital adalah keniscayaan sebagai bentuk the new normal.

Baca Juga: Presiden Jokowi Sikapi Pengungsi Rohingya, Begini Realita Kecurigaan Tentang TPPO

“Digitalisasi membuka peluang bagi usaha mikro dan kecil, mendorong otomasisasi yang humanis, dan memberi metode alternatif bagi masyarakat dalam mengonsumsi barang dan jasa,” jelasnya. Lebih lanjut, kehidupan digital telah berdampak nyata dalam aspek pendidikan, kesehatan, dan lapangan pekerjaan.

Keempat, Bambang menekankan terkait isu dekarbonisasi. Perubahan iklim dan berbagai permasalahan yang diakibatkannya telah dan akan sangat mewarnai pembangunan dan pengelolaan kota. “Karena itu, kehidupan perkotaan yang rendah karbon menjadi sangat penting dalam manajemen pembangunan kota,” terangnya.

Terakhir, Bambang menegaskan bahwa konsep kelayakan huni adalah landasan yang tepat bagi pengembangan kota di Asia.

Baca Juga: Gunung Merapi Luncurkan APG Lagi, di Boyolali dan Magelang Terdampak Hujan Air Disertai Abu Vulkanik

“Konsep ini menempatkan masyarakat dan kesejahteraan masyarakat di pusat pembangunan perkotaan dan pengambilan keputusan. Untuk menelaah ulang aspek-aspek livability sebuah kota, maka ‘Pendekatan 5D’ dapat dimanfaatkan dan dikembangkan untuk mencapi solusi dalam memperkuat kota yang layak huni,” tutur Bambang.

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Humas Undip


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah