Polisi Lacak Identitas Korban Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara, Buka Posko Pengaduan Orang Hilang

6 April 2023, 10:41 WIB
Polres Banjarnegara Buka posko aduan identifikasi guna percepat identifikasi korban dukun pengganda uang /Sri Yatni/

BANJARNEGARAKU.COM – Kasus pembunuhan yang dilakukan oleh dukun pengganda uang (Mbah Slamet), Polisi membuka posko aduan orang hilang untuk melacak identitas korban dukun maut di Banjarnegara tersebut.

Posko aduan orang hilang tersebut berada di Dokkes Polres Banjarnegara, yang baru saja dibuka oleh Polres Banjarnegara pada Rabu 5 April 2023 siang.

Polres Banjarnegara membuka posko aduan orang hilang untuk mempercepat identifikasi korban dukun Tohari alias Mbah Slamet, dukung pengganda uang Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara.

Baca Juga: Profil Kapolres Banjarnegara, Dibalik Terungkapnya Kasus Pembunuhan oleh Dukun Pengganda Uang 'Mbah Slamet'

Sebagaimana dikutip banjarnegaraku.com dari laman instagram @polres banjarnegara, Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto, SIK, MH mengungkan, dibukanya posko aduan masyarakat ini dilakukan untuk mengungkap identitas para korban pembunuhan.

Posko ini untuk memberikan ruang bagi masyarakat yang kehilangan anggota keluarganya dan berkaitan dengan Slamet.

"Sampai saat ini 11 korban pembunuhan oleh tersangka masih dalam proses identifikasi forensik. Total 12 jenazah yang ditemukan dan satu di antaranya sudah diketahui pasti identitasnya, yaitu Paryanto usia 53 tahun warga Kecamatan Cibadak Kabupaten Sukabumi Jawa Barat," kata Kapolres.

Baca Juga: Hendak Perang Sarung! Dua Pemuda Ditangkap Warga di Bukateja Purbalingga, Ternyata..

Selain itu, Polres Banjarnegara juga membuka layanan aduan hotline di nomor 082 326 444 401, nomor ini bisa digunakan untuk telephon seluler maupun WhatsApp.

"Semalam kita mendapatkan laporan dari warga Lampung yang merasa kehilangan anggota keluarganya, dan setelah kita crosscek dengan tersangka, bahwa dua jasad itu benar Irsyad bersama istrinya," katanya.

Menurutnya, adanya posko ini bisa dimanfaatkan bagi masyarakat ataupun siapa saja yang merasa kehilangan keluarga dan berhubungan dengan tersangka, sebab dari hasil keterangan tersangka masih selalu berubah-ubah.

Baca Juga: KPU Kabupaten Banjarnegara Tetapkan DPS Pemilu 2024, Simak Selengkapnya

"Yang pasti, tersangka ini mengaku para korban ini berasal dari beberapa daerah, mulai dari Tasikmalaya, Cirebon, Palembang, Jakarta, Lampung, dan Sukabumi," katanya.

Meski dua korban lagi sudah diakui oleh tersangka sebagai Irsyad dan istrinya, polisi masih tetap harus melakukan uji forensik dengan keluarga korban.

"Untuk yang merasa kehilangan dan ada kaitannya dengan korban, maka pelapor bisa melengkapi denga data-data, minimal ijazah korban, foto korban saat masih hidup, syukur ada foto yang terlihat giginya," pungkasnya.***

Editor: Dimas D. Pradikta

Tags

Terkini

Terpopuler