BPBD Banjarnegara Gelar Pelatihan Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana, Simak Selengkapnya

21 September 2023, 19:21 WIB
BPBD Banjarnegara Gelar Pelatihan Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana, Simak Selengkapnya /Dinkominfo Banjarnegara

BANJARNEGARAKU.COM – Dalam upaya meningkatkan kemampuan relawan dan masyarakat terutama di wilayah rawan bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara menyelenggarakan pelatihan Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana (Jitupasna) di Sasana Abdi Praja pada, Rabu 20 September 2023.

Pelatihan diikuti oleh 60 orang peserta dari berbagai unsur antara lain: lintas OPD/ lembaga pemerintah, kecamatan, perangkat desa, hingga tokoh masyarakat. 

Pelatihan menghadirkan dua narasumber dari BPBD Kabupaten Cilacap yaitu Basuki Wibowo dan Hermawan, Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruks BPBDi Cilacap.

Baca Juga: 11 Pelaku Pencurian Selama Operasi Sikat Jaran Candi 2023, Berhasil Diringkus Polres Banjarnegara

Kelakhar BPBD Banjarnegara, Aris Sudaryanto, yang juga selaku keynote speaker mengatakan, pelatihan Jitupasna digelar sebagai upaya meningkatkan kompetensi SDM relawan terutama pasca terjadinya bencana. 

Menurutnya, bencana bisa mengakibatkan timbulnya korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis.

“Jitupasna adalah kegiatan pengkajian dan penilaian akibat, analisis dampak dan perkiraan kebutuhan pasca bencana, yang menjadi dasar bagi penyusunan aksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi. Lewat pelatihan ini kader Jitupasna dilatih untuk melakukan analisis kerugian yang ditimbulkan akibat bencana,” kata Aris.

Baca Juga: 30 Contoh Soal IPAS Kelas 5 SD MI Kurikulum Merdeka Materi Topik A: Apa dan Untuk Apa Magnet Diciptakan?

Dipilihnya narasumber dari Cilacap, kata Aris, karena BPBD Cilacap sudah lebih senior dengan SDM yang mumpuni, wilayah kerja yang luas, serta ancaman bencana yang lebih kompleks.

“BPBD Cilacap sudah berdiri sejak 2008, dan lembaganya langsung eselon II. Mereka punya banyak pengalaman dengan wilayah kerja  luas, serta ancaman bencana lebih kompleks,” tutur Aris.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Hotel 100 Ribuan Area Purwokerto hingga Baturraden

Sementara itu Asisten Pemerintahan dan Kesra Tursiman, mewakili PJ Bupati Banjarnegara, dalam sambutannya menjelaskan bahwa Banjarnegara 70% lebih wilayahnya merupakan daerah rawan bencana. 

Dari 266 desa dan 12 kelurahan, di antaranya memiliki wilayah resiko bencana, terutama tanah longsor dan pergerakan tanah.

“Pelatihan ini juga sebagai upaya bagaimana menurunkan tingkat resiko dan meminimalisir dampak dari adanya bencana kerusakan, kerugian, serta trauma psikologis para korban bencana,” ungkapnya

Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Inggris Kurmer Kelas 4 Unit 1 Halaman 15: There Are 67 English Books!

Lebih lanjut Tursiman menyampaikan bahwa salah satu unsur terpenting dalam penanganan adalah keakuratan informasi dan kecepatan tindakan. 

Dia berharap adanya pelatihan ini para peserta dapat menerapkan ilmu Jitupasna di lapangan dengan baik.

“Tentunya informasi yang lengkap terkait kerusakan, kerugian, dan kebutuhan pasca bencana begitu berarti bila disampaikan oleh seorang yang memiliki pengetahuan Jitupasna,” tegasnya.

Baca Juga: 30 Contoh Soal IPAS Kelas 5 SD MI Kurikulum Merdeka Materi Topik B: Bagaimana Cara Mendapatkan Energi Listrik?

Pada kesempatan itu, para peserta juga melakukan diskusi dan praktik analisa dan kajian (studi kasus bencana), sesuai materi yang disampaikan narasumber. 

Materi pertama dibawakan oleh Basuki Wibowo yaitu Damage and Losses

 Assessment (DaLa) dan materi kedua Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana disampaikan Hermawan Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Cilacap. ***

Editor: Dimas D. Pradikta

Sumber: Kominfo Banjarnegara

Tags

Terkini

Terpopuler