5 Fakta Tentang Hamas, Faksi Politik di Gaza yang Belum Bisa Ditaklukkan Israel Hingga Kini

17 Oktober 2023, 23:12 WIB
Militan Hamas Palestina mengambil bagian dalam unjuk rasa memperingati 31 tahun berdirinya Hamas, di Kota Gaza, 16 Desember 2018. /Reuters/Ibraheem Abu Mustafa/

 

BANJARNEGARAKU.COM - Berawal dari sebuah kelompok protes yang melakukan apa yang disebut intifada, Faksi politik Hamas di Gaza hingga kini belum bisa ditaklukkan Israel. Hamas sejak 2006 menguasai Gaza wilayah yang paling sering mendapat target serangan militer Israel.

Saat ini Hamas kembali menjadi target serangan Israel setelah pada sabtu 7/20 melancarkan serangan Badai Al Aqsa yang dibalas dengan serangan pedang besi oleh Israel. Saat ini Israel bersiap melancarkan serangan darat meski sempat tertunda karena banjir yang menerjang Tel Aviv Minggu 15/10.

Lantas, Siapa Hamas dan kenapa sampai sekarang kelompok ini sulit di nonaktifkan Israel dengan persenjataannya yang canggih? Simak artikel berikut.

Baca Juga: IDF Tunda Serangan Darat ke Gaza Akibat Banjir di Tel Aviv

Dirangkum Banjarnegaraku.com dari berbagai sumber termasuk Pikiran Rakyat, berikut 5 fakta tentang Hamas, faksi politik di Gaza yang belum bisa ditaklukkan Israel hingga kini.

1. Hamas

Hamas merupakan akronim dari Harakat al-Muqawwamatul Islamiyyah yang jika diterjemahkan bermakna 'Gerakan Perlawanan Islam'. Kelompok itu berdiri pada Desember 1987, ketika permulaan intifada Palestina pertama melawan pendudukan Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza.

2. Paling berpengaruh di Jalur Gaza

Hamas memenangi pemilu Palestina pada 2006 mengalahnya rivalnya faksi Fatah. Hamas mendapatkan 76 kursi dan Fatah 43 kursi. Perjuangan yang konsisten melawan pendudukan Israel mendapat ruang tersendiri di hati rakyat Palestina yang jengah dengan pendudukan Israel.

3. Sunni

Beredar di Youtube ceramah ustad dari Indonesia jika pemimpin Hamas adalah Rafidhah. Penganut Syiah jenis ini sangat alergi dengan nama nama seperti Aisyah, Abu Bakar, Umar, dan Ustman. Pernyataan bahwa pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, adalah syiah adalah tidak benar dan cenderung mengandung fitnah.

Hal itu dinyatakan oleh jurnalis sekaligus aktivis kemanusiaan di Gaza Muhammad Husein yang tinggal di Gaza sejak 2011 dalam video yang diunggah di akun Youtube @MuhammadHuseinGaza. Meskipun Sunni, Hamas memang sering mendapat bantuan dari Iran serta menjalin kerjasama dengan Hisbullah di Libanon. Hamas memang terbuka kepada siapapun yang berniat membantu perjuangannya.

Dikuatkan oleh definisi Reuters, Hamas adalah gerakan Islam Sunni dan nasionalisme Palestina yang menentang pendudukan zionis di wilayah tersebut. Mereka percaya bahwa tujuan mereka adalah untuk membebaskan seluruh Palestina. 

Baca Juga: Menteri Hak Sosial Spanyol: Uni Eropa dan Amerika Serikat Terlibat Kejahatan Perang Israel

3. Brigade Al Qassam

Sebagai faksi politik Hamas mempunyai sayap-sayap organisasi dari diplomatik hingga militer. Brigade Al Qassam adalah sayap militer hamas yang memimpin serangkaian serangan mleawan pendudukan Israel.

Menurut aktivis asal Indonesia, Muhammad Husein yang mengklaim punya akses ke petinggi Hamas, dilansir dari akun Youtubenya, Hamas memperoleh persenjataan dari bantuan Iran dan negara-negara Arab. Namun perkembangan terakhir, Hamas mengembangkan sendiri teknologi sederhana untuk membuat roket-roketnya. 

4. Benteng Jalur Gaza

Jalur gaza adalah wiayah berukuran panjang 41 km dan lebar sekitar 10 km yang membentang di laut mediterania timur. Berbatasan dengan Mesir di sebelah selatan. Jumlah penduduknya mencapai 2,3 juta jiwa.

Hamas menjaga benteng terakhir Palestina di wilayah barat. Meskipun di batasai aksesnya, Hamas terus aktif melancarkan serangan ke wilayah yang diduduki Israel.

Baca Juga: Iran Ingatkan Israel untuk Hentikan 'Kejahatan Perang', Hisbullah Siap Lawan Israel

5. Sulit Ditaklukkan Israel Bahkan Hingga Kini

Kenapa sulit, karena sejak pecah intifada 1987, Israel belum bisa memusnahkan organisasi yang dianggap teroris oleh Israel dan Barat ini. Bahkan pada serangan mendadak Badai Al Aqsa sabtu 7/10, badan intelejen Israel dianggap kecolongan dan gagal merespon dengan baik.

Israel memiliki badan intelejen bernama Mossad yang terkenal paling lengkap dan mendapatkan kucuran dana yang besar. Informannya lengkap tersebar di Palestina, Suriah, dan Libanon. Di sepanjang pagar perbatasan, dipasang kamera dan sensor gerakan tanah yang digunakan untuk patroli keseharian.

Keberhasilan Hamas menerobos sistem keamanan Israel menjadi bukti bahwa Hamas sangat sulit ditaklukkan Israel. Diketahui, Israel mengeluarkan segala daya, dana, dan upaya untuk menaklukkan Hamas dan afilliasinya di Gaza, Tepi Barat, Libanon, maupun Suriah.

Itilah 5 fakta tentang Hamas, penguasa Gaza yang menjaga benteng terakhir Palestina.***

Editor: Dimas D. Pradikta

Sumber: Pikiran Rakyat berbagai sumber

Tags

Terkini

Terpopuler