"Lagi lagi persoalan ekonomi menduduki rangking tertinggi atas suatu problematika dalam hal ini penyebab perceraian. Jadi kita bisa menarik benang hijau bahwa salah satu indikator keberhasilan pembangunan sektor ekonomi di Banjarnegara tentu dengan berkurangnya angka perceraian," terang Wahono.
Semakin mapan suatu pasangan hidup, semakin sedikit peluangnya untuk bercerai berai.
Problem berikutnya pasca perceraian yang mau tidak mau, kita mesti peduli terhadap persoalan perceraian di Banjarnegara adalah “Kodrat sebagai Tulang Rusuk kemudian harus berganti menjadi Tulang Punggung “ apa yang akan terjadi?
Bagaimana perih dan laranya kaum janda dalam menghadapi persoalan hidup.
"Persoalan ini yang harus kita peduli dan ikut turun tangan membenahi keadaan. Kembalikan ia kepada kodratnya. Tanpa mengurangi hak–hak lain sebagai bagian dari warga negara," ungkap Wahono tegas.
Baca Juga: Contoh Soal Isian Penilaian Akhir Tahun PAT SBDP Kelas 5 SD MI TEMA 8, Lengkap dengan Kunci Jawaban
Sementara Ketua komunitas janda kreatif Banjarnegara, Riningsih atau lebih akrab disapa Rini Geboy mengungkapkan, bahwa janda itu bukanlah sebuah pilihan, ketika status itu kemudian harus melekat. Bukan berarti janda lemah, janda tak kreatif, janda tak inovatif.
Melalui wadah komunitas janda kreatif Banjarnegara (Jaket) kami para janda ingin existensi kita, karya dan kreatifitas kita bisa memberikan warna tersendiri untuk kemajuan Banjarnegara kedepan.
Baca Juga: Apa Manfaat Membaca, Kunci Jawaban Ayo Berlatih PAI Kelas 4 SD MI Halaman 85