Duh! Ketua MSI Banjarnegara: Kemerdekaan Itu Murah dan Sederhana

- 17 Agustus 2023, 00:10 WIB
Tirakatan Hut ke 78 RI di Petambakan Banjarnegara
Tirakatan Hut ke 78 RI di Petambakan Banjarnegara /Brave/Heni Purwono

BANJARNEGARAKU.COM - Ketua Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) komisariat kabupaten Banjarnegara, Heni Purwono, mengatakan bahwa kegiatan kemerdekaan Indonesia kurang lebih sama dengan acara malam tirakat. Heni mengungkapkan jika kemerdekaan itu terjadi saat orang-orang berkumpul dan pada saat itulah Proklamasi dikumandangkan. 

Hal ini jelas diungkapkan Heni pada acara Malam Tirakat HUT RI di kampungnya, RT 2 RW 1 Desa Petambakan Kecamatan Madukara Kabupaten Banjarnegara, Rabu malam 16 Agustus 2023. "Kemerdekaan itu murah dan sederhana, yang mahal itu mempertahankannya" kata Heni di depan warga yang menghadiri tirakatan. 

"Pasca Proklamasi lah perjuangan yang sebenarnya dilakukan bangsa ini. Berjuang agar kemerdekaan ini tetap hidup, hingga bahkan harus dibela sampai mati," jelas Ketua Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI) Jawa Tengah ini. Tak hanya nyawa, tambah Heni, harta bangsa Indonesia pun harus terkuras dengan menanggung hutang sebagai akibat dari pengakuan kedaulatan RI oleh Kerajaan Belanda. 

Belanda tidak mau mengakui 17 Agustus 1945 karena mereka tidak mau menanggung biaya agresi militer 1 dan 2. Justru biaya tersebut dibebankan kepada RIS. Itu adalah salah satu harga mahal dalam meraih kemerdekaan Indonesia. 

Berdasarkan kesepakatan KMB itu Indonesia membayar dengan cara mencicil dan berhenti pada tahun 1956. Seperti dicatat historia.id, mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (PVDA) Lambertus Giebels, berargumen di De Groene Amsterdammer pada tahun 2000. Dia menyatakan Indonesia kurang bayar 650 juta dari 4,5 miliar gulden yang seharusnya dibayarkan. Jadi menurut Giebels hampir empat miliar telah dilunasi.

"Jangan dikira kemerdekaan kita gratis. Kita menanggung hutang Kolonial Belanda sejak 1942 akibat Konferensi Meja Bundar di Den Hag. Jumlahnya tidak main-main, setara 504 triliun rupiah. Maka kalau generasi penerus kita tidak mengisi kemerdekaan dengan baik, tidak bersyukur namanya," tandas Heni. 

Desa Petambakan sendiri mengisi perayaan HUT RI dengan aneka lomba. Diantaranya lomba K3 (Kebersihan, Ketertiban dan Keindahan) antar RT. Kegiatan ini disambut meriah warga dengan mempersolek kampungnya seindah mungkin. Salah satunya RT 01 RW 04 yang menghias halaman rumah warga dengan foto-foto pahlawan dan juga foto keluarga. Kampung ini juga istimewa karena memiliki sistem pembuangan berbasis sedekah sampah. 

Kepala Desa Petambakan Hery Setyo Pranadi mengungkapkan, kegiatan yang ada di desanya sebagai upaya mengisi kemerdekaan dengan hal-hal positif. "Kita ingin selain hiburan juga ada nilai edukatif dalam perayaan HUT RI ke 78 ini. Saya senang masyarakat antusias menyambut aneka kegiatan yang kami gelar," ujar Hery.

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Heni Purwono


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x