Surat Anies Terbongkar! Terus Bagaimana Kelanjutannya

- 1 September 2023, 18:15 WIB
Soal Duet Anies Baswedan-Cak Imin, KSP: Presiden Jokowi Tidak Cawe-cawe
Soal Duet Anies Baswedan-Cak Imin, KSP: Presiden Jokowi Tidak Cawe-cawe /Istimewa

BANJARNEGARAKU.COM  - Partai Demokrat membongkar bahwa bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan sudah menulis surat yang berisi, meminta kesediaan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk menjadi bakal cawapres pendamping di Pilpres 2024.

Diketahui, penjelasan mengenai surat tersebut, menerangkan mengenai surat yang dibuat bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan yang ditujukan kepada Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono telah diungkap oleh Kepala Bapillu Demokrat Andi Arief.

Baca Juga: Kesepakatan NasDem-PKB Usung Anies-Cak Imin, Partai Demokrat Bereaksi Sebut Pengkhianat

Dalam prakteknya, Kepala Bappilu Demokrat Andi Arief mengungkapkan surat yang dibuat bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan yang ditujukan kepada Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono tersebut dibuat pada 25 Agustus 2023.

Sementara itu Andi Arief juga mengungkapkan keterangan, bahwa pada saat pembuatan surat tersebut juga disaksikan oleh dua orang. Kendati demikian, tidak disebut kan juga nama dari kedua orang yang menyaksikan dalam pembuatan surat tersebut.

Baca Juga: Wabup Banyumas Sadewo Lepas 26 Atlet NPCI Menuju Peparprov IV Jateng

"Melalui pesan singkat ini, kami bermaksud menyampaikan harapan, agar Mas AHY berkenan utk menjadi pasangan dalam mengikuti Pilpres 2024," demikian isi surat Anies Baswedan untuk AHY itu.

Lebih lanjut dalam cuitan Twitter-nya, Andi Arief mengungkapkan bahwa surat tersebut dibikin Anies Baswedan. "Selama ini kita mengkritik pemimpin yang membohongi rakyat akan ada yang lebih dahsyat bohongnya"ujar Andi Arief.

Baca Juga: UMKM Naik Kelas! Bupati Husein Dorong UMKM Maksimalkan Teknologi

Tidak hanya itu, Andi selaku politisi Demokrat juga  mengungkapkan, dalam cuitan sebelumnya,"tak menyangka kalau Anies Baswedan berdarah dingin tapi pengecut."ujarnya.

Dipasangkan dengan Cak Imin
Jelasnnya, kondisi tersebut telah membuat Partai Demokrat untuk mengambil sikap dan menyampaikan keberatan. Dengan alasan mengenai Anies Baswedan yang dipasangkan dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Kendati demikian, Anies juga dinilai oleh partai Demokrat telah melakukan pengkhianat.

Baca Juga: Harga Naik, BBM Non Subsidi Makin Mahal per 1 September 2023

Disamping itu, Teuku Riefky Harsa Selaku Sekretaris Jenderal Partai Demokrat juga menyampaikan,"pihaknya bakal melakukan rapat Majelis Tinggi Partai guna mengambil keputusan selanjutnya." ujarnya.

Dengan penjelasan bahwa, Keputusan tersebut akan diambil berdasarkan AD/ART partai tahun 2020, yang menyebutkan bahwa, penentuan koalisi dan capres atau cawapres ditentukan oleh Majelis Tinggi Partai.

Baca Juga: Forum Guru Besar dan Dosen UIN Walisongo Semarang Desak Rektor Imam Taufik Mundur karena Diduga Lakukan Ini

Sementara itu, Saleh Partaonan Daulay sebagai Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) juga meminta PKB untuk menyampaikan kabar bahwa dari pihak PKB memang akan  berlabuh ke kubu Anies.

Dalam prakteknya, kondisi itu harus dilakukan sebelum keputusan Cak Imin akan disandingkan dengan Anies. Karena PKB merupakan bagian dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), sebelum ada keputusan Cak Imin akan duet dengan Anies.

Baca Juga: Suatu Kehormatan! Ulama Sufi dari 38 Negara Berkumpul di Indonesia

Belum tuntas
Meskipun demikian mengenai kabar akan dikawinkannya Anies dengan Cak Imin telah menyeruak dan membuat heboh publik, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh buka suara ihwal kemungkinan pasangan itu dalam Pilpres 2024.

Dia berujar, belum secara resmi menyetujui duet Anies Baswedan-Cak Imin.

"Kemungkinan ke arah itu bisa saja terjadi, tapi saya pikir belum terformalkan sedemikian rupa, jadi kita tunggu perkembangannya satu dua hari ini," katanya, "kalau persetujuan dalam arti mengagguk-angguk aja kan belum tuntas sepenuhnya ya."ujarnya.

Lebih lanjut dia berharap, Koalisi Perubahan untuk Persatuan tetap bertahan untuk menghadapi tahun politik 2024.

 

"Insyaallah apa yang terbaik, kenapa kita paksakan bubar kalau memang dia bisa bertahan baik, bagus, berkembang, syukur, apa yang direncanakan bisa tercapai, ini kan suata rida yang bagus," tuturnya, seperti dilaporkan Antara.***

Editor: Ali A

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah