Doko Harwanto menambahkan, pembukaan Jambore Bhakti Guru diadakan di SMPN 1 Mandiraja tersebut diikuti 31 kontingen se Jateng. Antara lain dari Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Kebumen.
Ketua PGRI Jateng Dr Muhdi selain merasa bangga dengan kegiatan Jambore Bhakti Guru tersebut juga nampak senang dengan sajian Tari Saman (asal Aceh) yang diikuti 160 siswa SMPN 1 Mandiraja, Banjarnegara.
Jambore Bhakti Guru ini, kata Doko Harwanto, diawali Napak Tilas Dr Sulitiyo.
"Semarak Jambore Bhakti Guru Jawa Tengah, Perjuangan Dr Sulistiyo Selalu Menyala dalam Dada Kami." Demikian tema yang diusung dalam kegiatan jambore tersebut.
Yang dimaksud dengan napak tilas dalam jambore itu adalah napak tilas atau mengulang kembali, merekonstruksi langkah Dr Sulistiyo dalam berjuang dari menuntut ilmu, prinsip hidupnya dan pemikiran visioner.
"Semuanya perlu diwariskan kepada guru dan generasi saat ini. Tradisi napak tilas akan dilanjutkan seperti tahun-tahun sebelumnya namun dikemas dengan kegiatan lain bersifat edukatif, rekreatif, dan produktif berorientasi pada pengabdian guru terhadap lingkungan dan sosial kemasyarakatan," jelas Doko Harwanto.
Kepada banjarnegaraku.com, Doko Harwanto menegaskan bahwa perhelatan jambore guru ini diharapkan sukses seperti dua tahun sebelumnya.
Di Banjarnegara, jambore guru pertama kali dilaksanakan oleh Pengurus PGRI Kabupaten Banjarnegara tahun 2018.
Baca Juga: Manfaat Daging Sapi sebagai Sumber Kesehatan, Ini Asupan Penting Nutrisi Bagi Tubuh...